Oknum Kepala Dinas di Beltim Tampar Anggota Satpol PP, Ini Pemicunya

Bengkulu

Oknum Kepala Dinas di Beltim Tampar Anggota Satpol PP, Ini Pemicunya

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Jumat, 20 Sep 2024 13:20 WIB
Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono)
Belitung Timur -

Anggota Satpol PP Belitung Timur (Beltim) Fahrudiansyah menjadi korban pemukulan oknum Kepala Dinas di Beltim inisial BP. Korban ditabok BP karena lama mengulurkan tangan ketika diajak bersalaman.

Informasi yang dihimpun, peristiwa dugaan penganiayaan itu terjadi di ruang tunggu DPRD Belitung Timur, Selasa (17/9). Kala itu, korban dan BP sedang menunggu jalannya Rapat Paripurna tentang Perubahan APBD 2024.

Mendapat perlakuan kasar tersebut, Fahru kemudian melapor ke Polsek Manggar, Polres Belitung Timur. Polisi membenarkan adanya peristiwa dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum Kepala Dinas di Pemkab Beltim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, inisialnya BP salah satu kepala dinas pemkab Beltim. Naikkan laporannya, Rabu (18/9)," jelas Kapolsek Manggar AKP Abdul Haris singkat kepada detikSumbagsel, Jumat (20/9/2024).

Haris mengatakan, BP dilaporkan atas kasus dugaan penganiayaan yakni menampar anggota Satpol PP bernama Fahrudiansyah. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

ADVERTISEMENT

"Kejadian itu Selasa (17/9). Pada hari Rabunya kita sudah mulai melakukan penyelidikan dengan melalukan olah TKP," tegas Kapolsek.

Polisi menyebut hingga saat ini pihaknya belum melakukan pemanggilan terhadap BP. Namun, sejumlah saksi di TKP telah diperiksa penyidik.

"Terlapor belum (diperiksa), baru saksi-saksi di TKP. Hari ini akan ada saksi lagi yang diundang untuk memberikan klarifikasi atas peristiwa yang dilaporkan oleh korban," tambahnya.

Kepada detikSumbagsel, Anggota Satpol PP Beltim Fahrudiansyah mengaku kejadian tersebut terjadi ketika ia sedang berada di ruang tunggu. Ia diminta mewakili atasannya di Rapat Paripurna, karena berhalangan hadir.

"Karena rapat ada keterlambatan, jadi kita menunggu di ruang tunggu. Waktu itu saya sedang bersama dua orang, Pak Leo dan Boim," jelasnya.

Saat itu korban sedang merokok. Tak berselang lama terlapor BP datang dan langsung menyalami kedua rekannya, Leo dan Boim. Namun, giliran korban karena dianggap lama mengulurkan tangan, ia langsung ditabok di wajah.

"Pada saat mau menyalami saya, kan saya merokok. Jadi saya agak lama (mengulurkan tangan), maksud saya mau mematikan rokok, sambil nunduk," kata Fahrudiansyah.

"Tapi dia langsung menempeleng saya, mungkin dia beranggapan saya lama menyambut salam dia (BP). Saya terkejut, sempat linglung (usai ditampar)," sambungnya.

Korban tersadar usai ditepuk oleh temanya. Ia sempat ditanya ada masalah apa dengan BP, karena korban tiba-tiba langsung ditabok. BP kemudian duduk dan sambil melontarkan kalimat makian.

"Setelah itu dia (BP) duduk, sempat juga melempar saya dengan aku gelas sambil berkata 'setan lo! Sombong-sombong'," bebernya.

Usai itu korban langsung mengikuti sidang. Pulang kemudian bercerita kepada atasnya. Karena ditunggu hingga malam tidak ada itikad baik, korban kemudian melapor polisi dan melakukan visum atas arahan polisi.




(mud/mud)


Hide Ads