Tim Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi menyelidiki kebakaran lahan di kawasan konsesi PT Artha Mulia Mandiri (AMM), Desa Pematang Buluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar). Polisi mengambil sampel tanah dan cek koordinat.
Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi AKBP Reza Khoimeni mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan lokasi pada Selasa (27/8). Pengecekan dilakukan bersama Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, BPN Kabupaten Tanjabbar, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanjabbar.
"Tim melakukan pengecekan karhutla di Tanjab Barat. Tim mengambil titik koordinat di lokasi lahan yang terbakar," kata AKBP Reza, Kamis (29/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, tim juga mengambil sampel tanah pada lahan terbakar di Desa Pematang Buluh. Hal ini dilakukan, untuk mengetahui kebenarannya, apakah benar-benar berada di kawasan konsesi perusahaan atau tidak.
"Kita juga akan meminta keterangan ahli untuk mengetahui hasil lab, berdasarkan hasil uji baku mutu tanah," ujarnya.
Reza menambahkan bahwa BPN Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Dinar Perkebunan Provinsi Jambi melakukan overlay titik koordinat. Ini untuk mengetahui luas total lahan yang terbakar.
Pihaknya juga akan meminta klarifikasi pada pemilih lahan yang terbakar tersebut, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Reza juga kembali mengimbau masyarakat dan perusahaan, untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Perusahaan juga diminta untuk terus melakukan pengawasan, dan menyiapkan sarana dan prasarana dalam mengantisipasi karhutla di Jambi ini.
Untuk diketahui, lahan di Desa Pematang Buluh Kecamatan Batara Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, terbakar pada 12 Agustus 2024. Kebakaran berawal dari lahan di Desa Pematang Lumut sebelumnya akhirnya meluas. Kebakaran ini padam setelah 3 hari dan menghanguskan kurang lebih 50 hektare lahan.
Direskrimsus Polda Jambi Kombes Bambang Yugo Pamungkas mengatakan titik api pertama kali terpantau di menara PT WKS pada 12 Agustus 2024. Lahan tersebut masuk wilayah korporasi PT Artha Mulia Mandiri (AMM).
"Untuk awal, luas lahan yang terbakar seluas 15 hektare, dan di hari itu juga meluas hingga kurang lebih 50 hektare," kata Bambang usai mengecek lokasi bekas kebakaran bersama Satgas Karhutla, Rabu (14/8/2024).
(des/des)