Sebanyak 12 kabupaten/kota di Sumatera Selatan telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sepanjang 2024. Dari jumlah itu, 8 wilayah di antaranya sudah menetapkan siaga darurat karhutla, dan 4 daerah lainnya belum menaikkan status hingga saat ini.
Ke-12 daerah yang sudah terjadi Karhutla itu adalah Musi Banyuasin (Muba) seluas 255,39 hektare, Ogan Komering Ilir (OKI) 124,25 hektare, Musi Rawas Utara (Muratara) 91,81 hektare dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 68,88 hektare.
Kemudian Banyuasin 48 hektare, Ogan Ilir (OI) 46,52 hektare, Muara Enim 36,10 hektare, OKU Timur 32,99 hektare, Ogan Komering Ulu (OKU) 21,84 hektare, Musi Rawas (Mura) 16,64 hektare, Prabumulih 7,81 hektare dan Palembang 0,60 hektare. Total Karhutla sepanjang Januari-Juli mencapai 750,83 hektare.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 12 daerah di Sumsel yang terjadi Karhutla sepanjang Juli lalu, 4 di antaranya belum menetapkan status siaga darurat. Keempatnya adalah Pemkab Muratara dan OKU Timur, kemudian Pemkot Prabumulih, dan Palembang," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman saat dikonfirmasi, Minggu (18/8/2024).
Dari ke-4 daerah itu, 2 di antaranya masuk dalam 12 wilayah rawan Karhutla. Keduanya adalah Kabupaten Muratara dan OKU Timur. Sedangkan 2 lagi, Kota Palembang dan Prabumulih tidak masuk dalam wilayah rawan Karhutla hasil pemetaan BPBD Sumsel.
Ke-12 daerah rawan karhutla yang telah ditetapkan BPBD Sumsel yakni di Muba, Banyuasin, OKI, OI, OKU, OKU Selatan dan OKU Timur. Kemudian Muratara, Lahat, PALI, Muara Enim dan Mura. Dari 12 daerah rawan itu, 2 di antaranya yakni Lahat dan OKU Selatan belum ada laporan karhutla.
"Iya 2 daerah (Lahat dan OKU Selatan) belum ada laporan karhutla, sedangkan 2 daerah rawan lainnya yakni Kabupaten Muratara dan OKU Timur masuk kategori rawan karhutla namun belum menaikkan status siaga darurat. Sementara untuk Kota Palembang dan Prabumulih, meski terjadi kebakaran namun bukan wilayah rawan Karhutla karena mayoritas lahannya mineral bukan gambut," jelasnya.
Dia menyebut, kedua daerah rawan karhutla Muratara dan OKU Timur masih proses penetapan status siaga darurat. Dia berharap, kedua Pemda itu secepatnya menetapkan karena kejadian karhutla sudah terjadi sejak Juli lalu. Apalagi karhutla di Muratara sebagai tiga besar terbanyak dengan 91,81 hektare.
"Masih proses menetapkan, kita harapkan secepatnya," ujarnya.
(csb/csb)