Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lubuklinggau, Rodi Wijaya dan Imam Senen, mengklaim sudah mendapat 15 kursi untuk maju di Pilkada serentak 2024. Dengan dukungan itu, mereka pun sudah memenuhi persyaratan untuk mendaftar di KPU pada 27 Agustus nanti.
Rodi mengatakan saat ini Partai Golkar, PKB dan PBB sudah memberikan dukungan serta surat B1-KWK dan saat ini masih menunggu dari Partai PDIP.
"Sampai dengan hari ini (Kamis) untuk B1-KWK dari Partai Golkar sudah selesai. Partai PKB dan PBB itu juga sudah, tinggal PDIP yang masih dalam perjalanan. Untuk kursi sudah 15 dari 30 anggota dewan," katanya saat ditemui detikSumbagsel, Kamis (8/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk deklarasi, Rodi mengatakan akan diumumkan setelah HUT RI yang ke 79 nanti. Namun, untuk lokasi sendiri masih belum diumumkan.
"Deklarasi InsyaAllah sesudah 17 Agustus. Deklarasi itu juga sifatnya hanya sekedar konsolidasi untuk mengumumkan partai-partai pengusung juga dengan partai pendukung untuk pilkada ke depan. InsyaAllah Gerindra juga," ungkapnya.
Ditanya mengenai kemungkinan bakal terjadinya head to head (H2H) dalam Pilkada Lubuklinggau lantaran mundurnya Sulaiman Kohar, Rodi menyatakan siap menghadapi duel pilkada tersebut.
"Kita pikir dalam demokrasi itu kan harus lebih dari 2 calon, tapi karena keadaan yang tidak memungkinkan jadi ya kita hadapi apapun dinamika yang ada, kalau H2H-ya kita siap jalani," tegasnya.
Rodi mengatakan hal terpenting dalam Pilkada 2024 ini yaitu memberikan program yang terbaik dan pro kepada masyarakat Kota Lubuklinggau serta bisa melayani warga sebaik mungkin.
"Yang pasti yang kita kedepankan itu program. Program apa yang nanti kita tawarkan kepada masyarakat. Karena kami mengakui masyarakat Kota Lubuklinggau ini merupakan masyarakat yang berpendidikan jadi mereka tahu bagaimana bagusnya nanti ke depannya," ujarnya.
"Bukan hanya memilih wakil rakyat, tapi mereka memilih siapa yang bakal mengomandoi mereka untuk nanti ke depan. Bukan menjadi pejabat, tapi siapa nanti yang akan dipilih menjadi pelayan masyarakat di Kota Lubuklinggau. Memilih pejabat dan wakil rakyat ini tolak ukurnya beda. Sekarang memilih pelayanan masyarakat, artinya bagaimana program yang ada ini nanti pro rakyat," ungkapnya.
(csb/csb)