Duh! Ekonomi Babel Terendah se-Indonesia, Hanya Tumbuh 1,03 Persen

Bangka Belitung

Duh! Ekonomi Babel Terendah se-Indonesia, Hanya Tumbuh 1,03 Persen

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Rabu, 07 Agu 2024 07:30 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Babel Toto Haryanto Silitonga/Kiri.
Foto: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Babel Toto Haryanto Silitonga/Kiri.(Dok. BPS Babel)
Pangkalpinang -

Angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Bangka Belitung (Babel) Triwulan II 2024 tercatat sebesar 1,03%. Kondisi ini membuat Babel menduduki posisi terendah di Sumatera dan Indonesia.

Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB), pertumbuhan ekonomi Babel mencapai Rp 27,06 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp 15,35 triliun. Melambatnya pertumbuhan ini disebabkan oleh anjloknya kegiatan ekspor timah, termasuk sektor lain.

"Ekonomi Bangka Belitung triwulan II 2024 secara tahunan (yoy) tumbuh sebesar 1,03%. Atau melambat dibandingkan capaian triwulan II 2023 yang tumbuh sebesar 5,13%," jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Babel Toto Haryanto Silitonga, Selasa (6/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, pertumbuhan ekonomi biasanya antara angka 4 hingga 5%. Namun, kali ini Bangka Belitung hanya mengalami pertumbuhan sebesar 0,02%, jika melihat pada triwulan I yang tumbuh 1,01%.

Sebagian besar lapangan usaha di Bangka Belitung mengalami pertumbuhan positif. Kata Toto, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Jasa Pendidikan dan jasa Perusahaan, serta lapangan usaha Informasi dan Komunikasi.

ADVERTISEMENT

"Untuk pertumbuhan ekonomi tertinggi pada jasa pendidikan sebesar 17,96%. Hal ini dipengaruhi adanya pencairan THR (gaji/tunjangan ke-14) dan gaji/tunjangan ke-13 ASN di institusi Pendidikan secara penuh 100% dibandingkan tahun sebelumnya," kata Toto.

"Adanya penambahan PPPK tenaga pendidik, serta dukungan anggaran pemerintah untuk bidang pendidikan semakin meningkat, sehingga menyebabkan jasa pendidikan mengalami peningkatan yang cukup signifikan," timpalnya.

Kemudian, diikuti lapangan usaha Jasa Perusahaan sebesar 14,57%. Pertumbuhan signifikan secara tahunan (yoy) ini, karena adanya peningkatan jumlah jemaah haji dan umroh. Selanjutnya, lapangan usaha Informasi dan Komunikasi yakni sebesar 12,49%.

"Di era keterbukaan informasi, kebutuhan masyarakat akan jasa telekomunikasi semakin meningkat. Sehingga penyedia jasa komunikasi semakin berlomba-lomba untuk meningkatkan layanannya," sebutnya.

Sementara pada lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian, lanjut Toto, saat ini Babel mengalami kontraksi sebesar 8,25%. Terutama disebabkan oleh berkurangnya produksi bijih timah sebagai bahan baku industri logam timah.

"Beberapa perusahaan smelter timah sudah mulai melakukan ekspor logam timah setelah triwulan sebelumnya (Januari-Februari 2024) sempat terhenti. Pada triwulan ini, produksi bijih timah sebagai bahan baku logam timah juga meningkat secara signifikan dibandingkan sebelumnya," tandasnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads