Buaya yang terkam Asmi alias Tarim (42) warga Delas, Bangka Selatan (Basel) ketika asyik mancing ikan ditangkap warga. Buaya itu ditangkap dengan cara dipancing menggunakan umpan bebek.
"Buaya yang menerkam korban Asmi sudah berhasil ditangkap oleh warga semalam, Senin (29/7) pukul 20.40 WIB di Sungai Ulim," kata Pj Kades Delas, Tanjaya, Selasa (30/7/2024).
Menurut Tanjaya, buaya di Sungai Ulim, Desa Nyelanding sangat meresahkan warga. Kata dia, konflik buaya dengan manusia bukan kali ini terjadi di saat warga beraktivitas di Sungai tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya sangat meresahkan dan kejadian ini bukan pertama kali," tambahnya.
Sementara, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Delas, Maringgis mengatakan buaya itu panjangnya mencapai 3 meter lebih. Predator ini ditangkap menggunakan pancing dengan umpan bebek serati.
"Dipancing dengan upan bebek serati. Untuk panjangnya mencapai 3 meteran," kata Maringgis ketika dimintai keterangan detikSumbagsel.
Maringgis menceritakan detik-detik penangkapan buaya sepanjang 3 meter itu. Ada sembilan orang warga desa setempat yang dilibatkan. Kata dia, perangkap itu dipasang Senin (29/7) pukul 17.00 WIB.
Setelah menunggu tiga jam atau pukul 20.10 WIB buaya ini memakan perangkap upan yang dipasang warga. Evakuasi dibilang dramatis. Selain ukuran yang cukil besar, warga pun harus berhati-hati karena sungai ini adalah habitatnya.
"Proses evakuasi berlangsung kurang lebih tiga jam. Kemudian kita bawa ke kantor desa. Tadi sore, kita bawa ke tempat penangkaran buaya di Air Jangkang Sungailiat," sebutnya.
Dia menambahkan, buaya itu ditangkap karena takut menimbulkan korban jiwa. Total lebih dari tiga warga yang sedang beraktivitas diterkam buaya di sungai tersebut.
"Untuk korban jiwa belum ada, tapi lebih dari tiga warga telah diserang buaya di Sungai Ulim, Bangka Selatan (Basel). Kebanyakan warga yang diserang (diterkam) mengalami luka-luka," tambahnya.
Namun belum bisa dipastikan, buaya yang ditangkap ini adalah buaya yang menerkam Tarim. Mengingat, kawasan ini adalah habitat buaya yang lokasinya rusak akibat tambang timah ilegal.
(dai/dai)