Tahanan Polsek Belinyu bernama Ari mengungkapkan perilaku Kadir (36), pelaku dugaan KDRT yang ditemukan tewas di sel Mapolsek Belinyu, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung. Ari menyebut korban sering memukul dan membenturkan kepalanya ke pintu besi sel tahanan.
"Kami lihat (Kadir) seperti orang depresi, dia memukul kepalanya sendiri menggunakan tangannya. Kemudian, membenturkan kepalanya ke pintu besi ruang tahanan," sebut Ari kepada polisi di Mapolsek Belinyu, Selasa (30/7/2024).
Gelagat Kadir terlihat mengalami depresi setelah diamankan dan dijebloskan ke sel tahanan Mapolsek Belinyu. Dia diringkus terkait dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selang beberapa hari dari penangkapan itu, Kadir mulai bertingkah aneh yakni memukul kepalanya sendiri. Melihat perilaku itu, rekan-rekan satu selnya mencoba mencegahnya.
"(Sejak kapan depresi?) setelah beberapa waktu Kadir dimasukkan ke dalam ruangan tahanan. Kami sempat memberikan nasehat untuk menghentikan memukul dan membenturkan kepala. Tapi dia malah mengoceh (marah-marah)," sebutnya.
Sebelum dinyatakan tewas, korban ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri oleh rekannya, pada Senin (29/7) pagi. Namun, nyawanya tak terselamatkan setelah dilarikan ke Puskesmas Belinyu.
Sementara, tahanan lain bernama Tedi mengungkapkan sempat melihat Kadir berjongkok di depan pintu sel sambil buang air kecil di lantai. Ia melihat korban sebelum paginya ditemukan tewas.
"Saya terbangun, terus ambil wudhu kemudian saya lanjutkan salat Subuh. Selesai salat, saya melihat Kadir berjongkok di depan jeruji pintu tahanan. Saat itu dia sedang buang air kecil di lantai," ungkap Tedi ketika dimintai keterangan polisi.
Karena jorok dan tak pantas, Tedi kemudian membangunkan rekan sesama tahanan lainnya untuk meminta Kadir membersihkan air seninya.
"Selanjutnya, teman tahanan saya memberi tau kepada Kadir agar membersihkan air kencingnya yang di lantai. Kami kemudian melanjutkan untuk tidur," jelas Tedi.
Paginya Kadir ditemukan tidak sadarkan diri oleh rekan satu selnya. Setelah dilarikan ke Puskesmas ternyata Kadir telah tewas. Dokter Puskesmas menyebut ada luka di kepala korban.
Kasi Humas Polres Bangka AKP Era Anggraini mengatakan korban diduga depresi. Kata dia, dalam tubuh korban tidak ditemukan kekerasan fisik.
"Korban (diduga) depresi, karena istrinya mau ngajak cerai, tapi dia nggak (menolak). Tidak ada (kekerasan fisik). Dipastikan tidak ada tindak kekerasan terhadap korban," tegas AKP Era dikonfirmasi detikSumbagsel, Selasa (30/7/2024).
(dai/dai)