Pilu! Adik dan Kakak Tewas Terpanggang dalam Kebakaran Rumah di Sulbar

Regional

Pilu! Adik dan Kakak Tewas Terpanggang dalam Kebakaran Rumah di Sulbar

Abdy Febriady - detikSumbagsel
Minggu, 28 Jul 2024 16:30 WIB
Polisi melakukan olah TKP kebakaran rumah di Polewali Mandar.
Foto: Polisi melakukan olah TKP kebakaran rumah di Polewali Mandar. (Abdy Febriady/detikcom)
Polewali Mandar -

Insiden kebakaran yang terjadi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar) menyebabkan dua orang meninggal dunia. Mereka adalah kakak adik bernama Muh Alif (5) dan Muh Haerul Iksan (2 bulan).

Dilansir detikSulsel, kebakaran terjadi di Dusun 2, Desa Tuttula, Kecamatan Tapango, Minggu (28/7), sekira pukul 07.30 Wita. Saat kejadian kedua korban sedang berada di dalam kamar.

"Dua orang yang meninggal, kakak adik. Informasinya mereka di kamar," kata Kepala Desa Tuttula, Samsuddin kepada wartawan, Minggu (28/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain kakak dan adik tersebut, kata Samsuddin, kedua orang tua korban bernama Jumaali (35) dan Rahamwati (30) juga mengalami luka bakar. Keduanya kini jalani perawatan di rumah sakit.

"Orang tuanya juga terluka, bapak dan ibunya dirujuk ke rumah sakit untuk jalani perawatan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Polisi telah berada di lokasi menyelidiki penyebab kebakaran. Untuk kepentingan lebih lanjut lokasi kejadian telah diberi garis polisi. Menurut polisi, api berasal dari ledakan kompor ketika dinyalakan pemilik rumah bernama Jumaali (35) untuk memasak kopi.

"Kejadian karena kompor meledak, awal kejadian saat orang tua korban (Jumaali) hendak menyalakan kompor untuk memasak kopi. Pada saat dia putar (nyalakan) kompor, terjadi ledakan regulator tabung gas sehingga memicu kebakaran," kata Kapolsek Tapango Ipda Rahman kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu (28/7/2024).

Kobaran api baru berhasil dipadamkan kurang dari sejam dengan menerjunkan 3 unit mobil pemadam dan dibantu warga. Rahman menjelaskan, kedua korban sedang tertidur saat kebakaran terjadi, sementara ibunya Rahmawati (30) sedang mencuci pakaian.

"Pada saat kejadian korban meninggal dunia berada di dalam rumah sedang tidur, terjadi kebakaran sehingga korban tidak bisa terselamatkan," terangnya.

Rahman mengungkapkan, Jumaali dan Rahmawati sudah berupaya menolong kedua anaknya. Namun upaya keduanya gagal karena kobaran api semakin membesar.

"Karena kobaran api tidak terkendali sehingga mereka gagal, Jumaali dan istrinya juga mengalami luka serius," jelas Rahman.

Jumaali dan Rahmawati kini jalani perawatan di rumah sakit akibat menderita luka bakar. Jumaali menderita luka bakar 80 persen, sedangkan istrinya luka bakar 20 persen.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads