Punya Komoditas Banyak, Industri di Sumsel Didorong Miliki Standardisasi

Sumatera Selatan

Punya Komoditas Banyak, Industri di Sumsel Didorong Miliki Standardisasi

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Kamis, 18 Jul 2024 21:41 WIB
Kepala BSKJI Kemenperin Andi Rizaldi (tengah)
Kepala BSKJI Kemenperin Andi Rizaldi (tengah) (Foto: A Reiza Pahlevi)
Palembang -

Industri di Sumatera Selatan terus didorong memiliki standardisasi. Tak hanya agar usaha memiliki standar dan kualitas, tapi juga bisa berdaya saing baik di tingkat lokal, nasional bahkan harus bisa tembus pasar internasional.

Kementerian Perindustrian melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) proaktif menjalin kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan. Seperti dengan pelaku usaha, asosiasi, universitas, kementerian/lembaga dan Pemda dalam upaya pengembangan sektor industri.

"Optimalisasi pemanfaatan SDA dengan memperhatikan standardisasi dan teknologi yang menerapkan industri yang berkelanjutan sebagai upaya pemerintah mendorong industri agar dapat menghasilkan produk unggulan dan berdaya saing tinggi," ujar Kepala BSKJI Kemenperin, Andi Rizaldi saat Business Gathering Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) di Palembang 2024, Kamis (18/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenperin akan terus mendorong sektor industri unggulan di Sumsel agar semakin produktif, kompetitif dan tumbuh berkelanjutan. Langkah strategisnya melalui penerapan Standar Industri Hijau (SIH) yang akan mendorong tingkat produksi dan ketangguhan industri melalui peningkatan efisiensi bahan baku dan energi.

"BSPJI Palembang juga bisa melayani untuk Lembaga Sertifikasi Industri Hijau," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, penerapan industri hijau jadi langkah akselerasi terwujudnya implementasi ekonomi sirkular di Indonesia. Upaya ini dilaksanakan melalui peningkatan efisiensi energi serta efektivitas pengelolaan limbah industri melalui penerapan standardisasi dan sertifikasi industri hijau.

Di antaranya melalui Sertifikasi Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja berdasarkan ISO 45001, Sertifikasi Sistem Mutu Lingkungan (LSSML) berdasarkan ISO 14001.

Kemudian, sambungnya, pendirian Lembaga Verifikasi dan Validasi Gas Rumah Kaca atau Nilai Ekonomi Karbon serta layanan lain yang mendukung efisiensi penggunaan energi dan pengelolaan limbah untuk industri seperti sampling dan pengujian limbah.

"Diharapkan dengan pelaksanaan program BSKJI Kemenperin melalui BSPJI Palembang, dapat menjadi bagian penting mewujudkan agenda pengembangan industri di Sumsel sesuai Rencana Induk Pembangunan Industri Daerah (RIPIDA) serta dapat mendukung implementasi ekonomi sirkular nasional melalui pemberian layanan standardisasi dan sertifikasi industri," katanya.

Ia menyebut, industri unggulan daerah Sumsel di antaranya adalah sektor karet, kelapa sawit dan kopi. Di industri karet, Sumsel merupakan produsen terbesar di Indonesia yang mencapai 797 ribu ton atau 28,93 persen dari total produksi di Indonesia pada 2023.

Sementara itu, Kepala BSPJI Palembang, Syamdian mengatakan, hingga saat ini, terdapat delapan perusahaan karet yang telah disertifikasi SIH oleh BSPJI Palembang. Kemudian industri kelapa sawit, Sumsel juga produsen keenam terbesar untuk CPO pada 2022, dengan kapasitas produksi 4 juta ton lebih.

Sektor industri kopi, Sumsel merupakan penghasil terbesar sebanyak 198 ribu ton atau 26,5 persen dari total produksi nasional pada 2023.

"Kemenperin melalui BSPJI Palembang telah memberikan berbagai layanan baik sertifikasi, pendampingan dan konsultasi, hingga penguatan kompetensi pelaku industri melalui pelatihan. Semoga acara ini dapat mengembangkan industri berkelanjutan di Sumsel," harapnya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads