Ogan Ilir Naikkan Status Siaga Darurat Karhutla

Sumatera Selatan

Ogan Ilir Naikkan Status Siaga Darurat Karhutla

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Senin, 15 Jul 2024 16:00 WIB
Petugas BPBD Sumsel saat memadamkan lokasi karhutla di wilayah Sumsel.
Foto: Petugas BPBD Sumsel saat memadamkan lokasi karhutla di wilayah Sumsel pada 2023 lalu. (Candra Setia Budi/detikcom)
Ogan Ilir -

Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan kini telah menaikkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Peningkatan status itu seiring dengan kenaikan eskalasi ancaman bencana tahunan Karhutla dan sebaran hotspot (titik panas) di wilayah tersebut.

"Iya Kabupaten Ogan Ilir sudah siaga Karhutla, mereka baru mengirimkan informasi tersebut," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Senin (15/7/2024).

Peingkatan status itu menjadikan lima Pemda telah meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi bencana Karhutla. Sebelumnya yang lebih dulu menaikkan status siaga adalah Ogan Komering Ilir, Banyuasin dan Musi Banyuasin serta Pemprov Sumsel.

"Total sudah lima Pemda menaikkan status. Sementara yang sudah melaksanakan apel kesiapsiagaan baru OKI, Pemprov Sumsel nanti 19 Juli mendatang langsung dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Griya Agung rencananya," ungkapnya.

Ia menyebut, dengan penambahan daerah yang menetapkan siaga darurat Karhutla, maka tersisa 8 daerah lagi yang belum menaikkan status. Sudirman menyebut, secara keseluruhan ada 12 daerah di Sumsel yang rawan Karhutla.

"Tinggal Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir, Ogan Komering Ulu, OKU Timur, OKU Selatan, Musi Rawas, Musi Rawas Utara dan Lahat yang masih proses," ungkapnya.

Menurutnya, sejumlah daerah itu masih proses untuk penetapan peningkatan status siaga. Sebab, setiap daerah memiliki peta geografis dan birokrasi penetapan yang berbeda dalam penanganan Karhutla.

"Masih proses penetapan status informasinya, menang birokrasi setiap daerah berbeda dan tergantung dari BPBD masing-masing," tambahnya.

Sudirman berharap, setidaknya SK penetapan siaga itu sudah keluar sebelum puncak kemarau sesuai yang ditetapkan BMKG. Sebelumnya, BMKG Sumsel menyebut puncak kemarau diprakirakan akan mulai pada akhir Juli-Agustus mendatang.

"Berdasarkan informasi BMKG kalau bisa sebelum puncak kemarau sudah ada SK tersebut," tukasnya.

Sebelumnya, dalam pemantauan Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Kristianto di sekitar Jalan Lintas Sumatera wilayah Ogan Ilir, material yang mudah terbakar dan berpotensial menyebabkanKarhutla cukup banyak.

Selain itu beberapa lokasi titik air sudah mulai berkurang dan aktivitas masyarakat seperti pemancing ikan cukup banyak. Seperti di sekitar Palem Raya banyak aktivitas pemancing.

"Kalau tidak bijak, kadang meninggalkan api, entah dari rokok, atau bakar-bakaran untuk buat kopi atau mengusir nyamuk dan lain-lain," katanya.




(dai/dai)


Hide Ads