Dinkes Palembang Sebut Kasus DBD Turun, tapi Warga Harus Terus Waspada

Sumatera Selatan

Dinkes Palembang Sebut Kasus DBD Turun, tapi Warga Harus Terus Waspada

Irawan - detikSumbagsel
Jumat, 12 Jul 2024 09:30 WIB
Ilustrasi detikX Wabah Demam Berdarah
Ilustrasi wabah demam berdarah/Foto: Edi Wahyono
Palembang -

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Palembang mengalami penurunan setiap bulannya selama 2024. Hingga Kamis, 11 Juli 2024 ada 925 kasus dan 14 orang meninggal dunia.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan kasus DBD mengalami penurunan. Terutama dari April hingga saat ini.

"Dari data yang kami lihat, masuk dari bulan April-Juli 2024 ini, kasus DBD di Palembang terus mengalami penurunan," kata Yudhi kepada detikSumbagsel, Kamis (11/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudhi juga menjelaskan penurunan kasus DBD terjadi karena kerja sama antara masyarakat dan Pemerintah Kota Palembang, dengan fogging gratis di seluruh wilayah Palembang.

"Peran aktif Pemerintah Kota Palembang dan tingginya angka kewaspadaan masyarakat terhadap DBD, membuat DBD di Palembang jauh menurun," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Yudhi, kasus DBD tertinggi berada di Kecamatan Sukarami, dengan 105 kasus. Yang terendah di Kecamatan Ilir Timur I Palembang sebanyak 25 kasus.

"Dari data yang ada tercatat pasien yang kena DBD ini 458 laki-laki dan 467 perempuan di Kota Palembang," jelasnya.

Di tahun 2024, sudah ada 14 korban jiwa akibat DBD. Yang terdiri dari 7 orang perempuan dan 7 laki-laki.

"Kasus DBD tahun 2024 ini juga sudah menimbulkan korban jiwa. Jadi walaupun kasusnya menurun, warga harus waspada dan tidak boleh menganggap enteng," terangnya.

Ia menambahkan, masyarakat harus bisa mewaspadai penularan DBD. Ciri-ciri seseorang terkena DBD yakni demam tinggi hingga 40 derajat Celsius, nyeri seluruh badan dan sakit kepala atau pusing, kemudian muncul bintik-bintik merah di badan.

"Jika sudah terkena gejala seperti itu, segera pergi ke Puskesmas atau rumah sakit agar mendapatkan pertolongan pertama," ungkapnya.

Untuk mencegah DBD, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Palembang. Di antaranya menganjurkan untuk menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

"Kita imbau masyarakat untuk mencegah DBD dengan cara-cara itu," tutupnya.




(sun/csb)


Hide Ads