Malam 1 Suro 2024: Pengertian, Tanggal dan Larangannya

Malam 1 Suro 2024: Pengertian, Tanggal dan Larangannya

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Jumat, 05 Jul 2024 22:41 WIB
Ilustrasi mitos dan larangan malam satu suro.
Foto: Ilustrasi malam 1 Suro (Istimewa/ Unsplash.com)
Palembang -

Malam 1 Suro merupakan malam pertama dalam kalender Jawa yang bertepatan dengan 1 Muharram. Lantas kapan malam 1 Suro 2024?

Secara turun-temurun, masyarakat Jawa memperingati malam 1 Suro setiap pergantian tahun. Ada sejumlah tradisi dan larangan yang harus dipatuhi selama malam Suro berlangsung.

Inilah penjelasan lengkap mengenai malam 1 Suro 2024 mulai dari pengertian, tanggal hingga larangan yang harus dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Malam 1 Suro

Dikutip Skripsi Tradisi Upacara Satu Suro Dalam Perspektif Islam milik Isdiana, kata suro merupakan sebutan untuk bulan Muharram dalam masyarakat Jawa. Kata tersebut berasal dari penggalan bahasa Arab yakni asyura yang berarti tanggal 10 di bulan Muharram.

Dalam tradisi Jawa, suro dianggap sebagai momen paling tepat untuk introspeksi diri untuk setahun perjalanan hidup. Intropeksi dilakukan dengan menjalankan beberapa kegiatan seperti tidak tidur semalaman, tirakat puasa, dan tidak bicara atau tapa bisu.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan penanggalan Jawa, 1 Suro merupakan hari pertama dalam kalender Jawa yang bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriah. Kedua momen tersebut mempunyai makna yang berkaitan dengan spiritual.

Kapan Malam 1 Suro 2024?

Pada tahun 2024, tanggal 1 suro jatuh pada 7 Juli. Artinya, malam 1 suro 2024 akan terjadi pada malam 6 Juli. Hal ini menyesuaikan kalender Jawa yang merupakan hasil perpaduan antara penanggalan Saka dari India dan Hijriah. Lebih ringkas, inilah jadwal lengkap malam 1 Suro 2024:

  • Malam 1 Suro: Sabtu malam, 6 Juli 2024
  • 1 Suro: Minggu, 7 Juli 2024

Larangan Malam 1 Suro

Sejumlah masyarakat Jawa menganggap bulan suro sebagai bulan keramat atau sakral. Bulan baru dalam penanggalan Jawa ini dianggap sejalan dengan jagad alam gaib. Alam gaib yang dimaksud adalah jagad makhluk halus, jin, setan, siluman, binatang gaib, leluhur, alam arah dan bidadari.

Hadirnya anggapan tersebut membuat bulan Suro dijadikan sebagai bulan paling sakral bagi jagad makhluk halus. Mereka akan mendapatkan peluang untuk melakukan seleksi alam. Sehingga siapapun yang hidupnya tidak eling dan waspada bisa terkena dampak.

Karena itu ada sejumlah larangan yang muncul pada saat bulan Suro. Masyarakat Jawa menjaga larangan ini dan percaya akan dampak yang terjadi apabila dilarang.

Berdasarkan jurnal Makna Komunikasi Ritual Masyarakat Jawa Studi Kasus pada Tradisi Perayaan Malam Satu Suro di Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran Solo milik Galuh Kusuma Hapsari, ada beberapa larangan atau pantangan pada malam satu suro yakni:

1. Tidak boleh Menggelar Hajatan

Masyarakat Jawa mempercayai bahwa hajatan seperti pernikahan atau lainnya dilarang digelar di bulan Suro. Mereka tidak berani melakukan hajatan pada bulan Suro karena yang diperbolehkan hanya manusia dari kalangan raja atau sultan. Menggelar pesta atau hajatan pada malam satu suro termasuk hal pamali dan akan membawa bencana.

2. Tidak Boleh Keluar Rumah

Pada malam 1 Suro dipercaya sebagai momen untuk berdiam diri di rumah karena dipercaya akan mendatangkan kesialan atau hal negatif jika dilarang.

3. Tidak Boleh Pindah dan Membangun Rumah

Larangan berikutnya berupa pantangan untuk pindahan ataupun membangun rumah. Tindakan ini disarankan untuk tidak dilakukan pada malam satu Suro karena masyarakat Jawa percaya jika dilakukan akan mendatangkan kesialan.

4. Dilarang Berkata Kasar

Pada saat malam satu Suro datang, ada larangan untuk menjaga pembicaraan dari hal-hal buruk bahkan kasar. Jika tidak menjaga lisan dan berkata buruk dipercaya akan menjadi kenyataan.

Ini juga berkaitan dengan kepercayaan sebagian masyarakat Jawa adanya makhluk gaib di bulan Suro. Makhluk tersebut akan keluar dan mencari manusia yang bertindak lalai dalam eling dan waspada.

5. Tidak Boleh Berbicara dan Berisik

Masyarakat Jawa akan melakukan ritual Tapa Bisu atau tidak berbicara. Ritual ini akan dilakukan pada malam 1 Suro bersamaan dengan Mubeng Benteng. Ritual ini hanya ada di Keraton Yogyakarta.

Nah, itulah penjelasan mengenai malam 1 suro yang meliputi pengertian, tanggal hingga larangannya. Semoga berguna ya detikers.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads