BPS Sebut Penduduk Miskin di Babel Kini Menjadi 69.947 Orang

Bangka Belitung

BPS Sebut Penduduk Miskin di Babel Kini Menjadi 69.947 Orang

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Kamis, 04 Jul 2024 08:00 WIB
Kepala BPS Babel Toto Haryanto Silitonga saat memimpin rapat bulanan inflasi di Pangkalpinang.
Foto: Kepala BPS Babel Toto Haryanto Silitonga saat memimpin rapat bulanan inflasi di Pangkalpinang. (Dok. BPS Babel)
Pangkalpinang -

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap jumlah penduduk miskin di Bangka Belitung (Babel) bertambah 1.260 ribu orang. Adanya kenaikan ini total penduduk miskin di Babel 69.947 orang.

Dikutip dari rilis resmi BPS, persentase penduduk miskin (Po) Maret 2024 sebesar 4,55%, naik 0,03% poin dibandingkan kondisi Maret 2023 yang sebesar 4,52%. Provinsi Babel terendah keempat setelah Provinsi Bali, Kalimantan Selatan dan DKI Jakarta.

"Jumlah penduduk miskin Bangka Belitung pada Maret 2024, 69.947 orang. Naik sebanyak 1.260 orang dibandingkan Maret 2023," ujar Kepala BPS Babel Toto Haryanto Silitonga kepada detikSumbagsel, Rabu (3/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BPS mencatat persentase perbandingan antara penduduk miskin di perkotaan dan perdesaan, Maret 2024 dengan 2023. Persentase penduduk miskin (Po) di wilayah Perkotaan sebesar 3,39%, turun 0,15% poin dibanding Maret 2023.

Sedangkan persentase penduduk miskin Maret 2024 di wilayah Perdesaan sebanyak 6,17%, atau naik sebesar 0,32% poin dibandingkan Maret 2023.

ADVERTISEMENT

Dengan begitu, jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan menurun 690 orang pada Maret 2024 dibandingkan Maret 2023. Dari 31.090 orang menjadi menjadi 30.400 orang.

"Untuk wilayah perdesaan di Maret 2024 jumlahnya mengalami kenaikan dari 37.600 orang menjadi 39.550 orang, naik 1.950 orang dibanding Maret 2023," bebernya.

Penghitungan kemiskinan oleh BPS tersebut didasarkan pada pemenuhan kebutuhan dasar (basic need approach) yang terdiri dari makanan dan non makanan. Kata Toto, pada Maret 2024, terjadi penurunan pengeluaran untuk kebutuhan dasar makanan penduduk miskin dibandingkan dengan tahun 2023, baik di wilayah perdesaan maupun di perkotaan.

"Yaitu sebesar Rp 338.378 per kapita per bulan pada Maret 2023 menjadi Rp 335.361 per kapita per bulan pada Maret 2024 untuk wilayah perkotaan. Sedangkan di perdesaan dari Rp 379.031 per kapita per bulan pada Maret 2023 menjadi Rp 370.320 per kapita per bulan pada Maret 2024," katanya.

"Menurunnya jumlah pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan mengakibatkan ikut berkurangnya jumlah kalori yang dikonsumsi oleh penduduk miskin di Bangka Belitung," timpalnya.

Ia menjelaskan, penurunan konsumsi dapat dilihat dari pengeluaran di antaranya adalah efek dari pertumbuhan ekonomi Babel. Termasuk adanya shifting penduduk yang bekerja pertambangan ke sektor pertanian.

"Penurunan konsumsi penduduk yang dilihat dari pengeluaran ini salah satunya adalah efek dari melambangkan pertumbuhan ekonomi Babel. Yaitu sebesar 1,01% pada Triwulan 1 2024, dibandingkan dengan kondisi Triwulan 1 2023 yang sebesar 4,40%," lanjutnya.

"Selain itu adanya shifting penduduk bekerja di sektor pertambangan ke sektor pertanian (akibat regulasi timah), secara tidak langsung berpengaruh pada konsumsi dan pengeluaran masyarakat. Karena rata-rata upah pekerja di sektor pertambangan (Rp 3,2 juta per bulan) lebih tinggi dibandingkan upah pada sektor pertanian (Rp 2,4 juta per bulan)," tambahnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads