4 Hotspot Terpantau di Sumatera Jelang Puncak Kemarau Juli-Agustus

Sumatera Selatan

4 Hotspot Terpantau di Sumatera Jelang Puncak Kemarau Juli-Agustus

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Senin, 01 Jul 2024 20:40 WIB
Ilustrasi hutan Indonesia
Ilustrasi hutan Indonesia/Foto: dok. KLHK
Palembang -

Puncak kemarau Juli-Agustus ditandai terpantaunya 4 hotspot di Sumatera pada Senin (1/7/2024) siang. Dua hotspot berada di Jambi dan dua lainnya di Sumatera Selatan.

"Iya ada 4 titik panas. Tapi hotspot itu tidak identik dengan Karhutla ya. Hotspot itu bukan titik api," ujar Ferdian Kristianto, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Senin (1/7/2024).

Dua hotspot di Sumsel yakni Semendawai Barat OKU Timur dan di Keluang Muba. Sementara di Jambi yakni di Tanjung Jabung Barat dan Merangin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum banyak, tapi selalu kita pantau lewat patroli jika terjadi berhari-hari," imbuhnya.

Menurut Ferdian, hotspot muncul ketika satu titik luasan lebih panas dibandingkan sekitarnya. Ada hotspot yang bisa menjadi Karhutla, namun beberapa tak terdeteksi sebagai hotspot karena luasannya kecil.

ADVERTISEMENT

"Diperlukan groundcheck untuk memastikannya," tambahnya.

Ferdian menyebut pihaknya tak serta merta langsung ke lokasi saat ada hotspot. Pihaknya melakukan analisa terlebih dahulu. Jika terjadi hotspot terus menerus maka personel turun ke lapangan.

"Kita analisa dulu, apakah masuk di kawasan prioritas atau tidak, dan apakah di situ permukiman, hutan atau kebun dan lain-lain. Pakai citra satelit dulu," terang Ferdian.

Jika mencurigakan, semisal 2 hari berturut-turut di lokasi yang sama dan terlihat di citra satelit ada sesuatu atau ada informasi warga atau dari lapangan lainnya, pasti perlu dicek. Tim patroli terdekat akan mencari informasinya," sambungnya.

Menurut Ferdian, dalam 10 tahun terakhir, puncak Karhutla di Sumsel terjadi pada kisaran September-Oktober. Namun pada tahun ini, prediksi BMKG menyebut Juli-Agustus.

"Karhutla Sumsel biasanya sekitar September-Oktober dari data 10 tahun terakhir," tambahnya.

Tim Manggala Agni, kata Ferdian, telah ke lapangan sejak Februari lalu mengantisipasi Karhutla di Sumsel. Mereka melakukan patroli pencegahan sebagai antisipasi.

"Kita akan terus mengingatkan seluruhnya agar semua tetap waspada Karhutla. Jangan sampai lengah agar kejadian tidak terus berulang setiap tahun. Tugas kita semua untuk antisipasi sejak dini," tutupnya.




(sun/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads