Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini masih turun hujan meski sudah memasuki musim kemarau. Hujan yang turun dengan intensitas sedang hingga lebat.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) pada Kamis (27/6/2024) sekitar pukul 04.00 WIB, hujan dengan intensitas lebat menyebabkan banjir di OKU mengakibatkan 20 unit rumah yang dihuni 30 KK terdampak banjir.
Kepala Stasiun Klimatologi SMB II Palembang Siswanto fauzi mengungkapkan saat ini Sumsel secara dominan telah memasuki musim kemarau di dasarian I dan Dasarian II Juni 2024. Kondisi tersebut ditandai dengan adanya penurunan curah hujan di beberapa wilayah khususnya Sumsel Bagian Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski Sumsel sudah memasuki musim kemarau namun di sebagian daerah di Sumsel khususnya bagian barat dan tengah masih berpotensi hujan. Bahkan potensi hidrometeorologi pun juga masih sangat akan mungkin terjadi walau kini mulai jarang turun hujan. Bahkan tingkat ancamannya sama seperti ketika musim penghujan.
"Dengan demikian meskipun telah memasuki musim kemarau, namun dikarenakan adanya kondisi dinamika atmosfer, beberapa wilayah di Sumsel masih memiliki potensi hujan," ujarnya.
Daerah yang masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi yang singkat yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi termasuk banjir/banjir bandang akibat luapan sungai.
Terkait kondisi dinamika atmosfer tersebut, saat ini berdasarkan data streamline masih terlihat adanya pola pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi), aktifnya fenomena MJO serta adanya indikasi adveksi dingin di selatan Jawa.
"Beberapa daerah di Sumsel juga terpantau masih ada potensi hujan pada skala lokal sehingga masyarakat kami imbau untuk mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Sumsel seperti OKU, Lahat, Empat Lawang, OKU Selatan dan Muara Enim," pungkasnya.
(dai/dai)