Waspada Karhutla, BMKG Prediksi Juli-Agustus Puncak Kemarau di Sumsel

Sumatera Selatan

Waspada Karhutla, BMKG Prediksi Juli-Agustus Puncak Kemarau di Sumsel

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Senin, 17 Jun 2024 17:30 WIB
Ilustrasi Kebakaran hutan di Riau (Chaidir-detikcom)
Ilustrasi kebakaran hutan di(Chaidir-detikcom)
Palembang -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Juli-Agustus akan menjadi puncak kemarau di Sumatera Selatan (Sumsel). Dengan keadaan cuaca itu, Sumsel dalam ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Dari informasi BMKG, puncak kemarau akan terjadi pada Juli-Agustus. Masa kemarau tahun ini lebih pendek dibandingkan 2023 lalu," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Senin (17/6/2024).

Pada 2023 lalu, karhutla di Sumsel terjadi sejak awal-akhir tahun. Bahkan, data yang disampaikan Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK), luas lahan yang terbakar mencapai 109 ribu hektare.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karhutla yang terjadi di Sumsel di antaranya di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Banyuasin, Musi Banyuasin dan lainnya. Asap karhutla tak hanya sampai di Palembang, tapi juga hingga ke Jambi dan Riau.

"Kita berharap Karhutla tahun ini tidak sebesar tahun lalu karena puncak kemarau hanya terjadi 2 bulan, berbeda dengan 2023 lalu yang hampir sepanjang tahun," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Diketahui, 3 daerah di Sumsel sudah menetapkan status siaga darurat karhutla. Ketiga wilayah itu adalah OKI, Banyuasin dan Muba. Mereka menetapkan status itu sejak Mei lalu sebagai antisipasi dini karhutla di wilayahnya.

"Untuk penetapan di Provinsi Sumsel masih berproses di Biro Hukum. Penetapan di tingkat provinsi bisa dilakukan jika 2 daerah sudah menetapkan status siaga darurat, sedangkan di Sumsel sudah 3 daerah yang menaikkan status tersebut," jelasnya.

Sementara itu Korbid Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Veronica Sinta Andayani mengatakan dari rilis prakiraan awal musim kemarau dari stasiun klimatologi, untuk wilayah Sumsel dimulai pada akhir Mei secara bertahap.

Peralihan kemarau juga terasa pada Juni. Hampir sebagian besar wilayah Sumsel memasuki awal musim kemarau.

"Sebagian besar wilayah Sumsel telah memasuki awal musim kemarau. Puncak kemarau diprakirakan pada Juli dan Agustus," jelasnya.

Menurutnya, beberapa wilayah di Sumsel masih terjadi hujan. Namun, hal berbeda terjadi di OKI. Di mana sebagian kecil wilayah tersebut sudah mulai kemarau.

"Di Sumsel khususnya wilayah OKI bagian selatan sudah mulai (kemarau)," katanya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads