Jemaah haji Debarkasi Palembang yang meninggal dunia di Tanah Suci kembali bertambah. Adapun jemaah tersebut bernama Sagiman Dulah Rusdi (83) dari kelompok terbang (Kloter) 11.
Almarhum berasal dari Belitang, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan. Sagiman meninggal ketika sudah berhaji, ia menghembuskan nafas di Albow Hotel Jarwal, Makkah pada Senin (24/6/2024) pukul 00.00 WAS.
"Satu jemaah wafat atas nama Sagiman Dulah Rusdi asal Belitang, OKU Timur tadi malam pukul 00.00 WAS," ujar Humas PPIH Embarkasi-Debarkasi Palembang, Abdul Qudus, Senin (24/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, jumlah jemaah haji Debarkasi Palembang yang meninggal sebanyak 19 orang. 16 jemaah di antaranya berasal dari Sumsel dan sisanya 3 jemaah dari Bangka Belitung. Dari jumlah itu, 2 di antaranya meninggal sebelum berangkat. Sedangkan 17 jemaah lainnya wafat di Tanah Suci.
Sementara itu, ada 447 jemaah haji kloter 2 Debarkasi Palembang yang tiba di Bandara SMB II Palembang pada Senin (24/6/2024) pukul 09.10 WIB. Sebanyak 2 jemaah haji tak bisa kembali ikut rombongan karena sakit dan masih dirawat di Arab Saudi.
Ketua Kloter 2 Debarkasi Palembang Muslim Aswari mengatakan, saat berangkat ke Tanah Suci pada 13 Mei 2024 jemaah kloter 2 berjumlah 448 orang. Di Madinah ada 1 jemaah yang meninggal yaitu Yusman Irawan (64) asal Lubuklinggau.
Saat kepulangan ke Tanah Air, ada 2 jemaah yang tidak bisa ikut pulang karena masih dirawat di rumah sakit Makkah yaitu Zainoni Zen Ibrahim (68) dan Bonandar Iskak Karyo (60) asal Lubuklinggau.
Namun ada 2 jemaah dari kloter 7 yang ikut pulang lebih awal (tanazul) ke Kloter 2 yaitu Ahmad Nuril Alam (68) dan Eva Hariyantini (44).
"Dengan demikian, kloter 2 yang pulang ke Palembang hari ini berjumlah 447 orang, termasuk 5 petugas kloter. Kloter 2 terdiri dari jemaah asal Palembang, Lubuklinggau dan Muratara," ujar Muslim, Senin (24/6/2024).
Plh Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumsel, Win Hartan mengatakan, jemaah haji yang sakit dan dirawat di Arab Saudi akan terus dipantau kondisinya.
"Bila sudah sehat dan dinyatakan layak terbang, mereka akan dipulangkan ke Indonesia bersama Kloter berikutnya," ujarnya.
Ia mengungkapkan, jemaah haji juga akan mendapatkan pengarahan dari bidang kesehatan terkait pemantauan kesehatan jemaah haji selama dua pekan pasca kepulangan. Mereka juga menerima kembali paspor masing-masing.
"Selain itu, panitia juga menyerahkan kepada setiap jemaah 5 liter air zam-zam. Adapun jemaah yang meninggal tetap mendapatkan jatah air zamzam, yang diberikan kepada keluarga jemaah," jelasnya.
Pihak asrama haji sendiri, lanjut Win Hartan, menyiapkan akomodasi bagi jemaah haji selama menunggu jemputan keluarga. Bagi yang ingin menginap di asrama haji, juga disediakan kamar untuk jemaah.
"Namun biasanya jemaah setelah selesai menjalani proses pelepasan, ingin cepat-cepat kembali ke rumah masing-masing," tukasnya.
(dai/dai)