Kebakaran hutan di wilayah Turki bagian Tenggara menyebabkan 12 orang meninggal dunia. Mereka tewas diduga menghirup asap kebakaran. Selain itu dilaporkan juga sebanyak 70 orang mengalami luka-luka.
Dilansir detikNews dari AFP, kebakaran hutan ini telah menyebabkan sebagian besar lahan hangus di antara kota Diyarbakir dan Mardin, yang terletak dekat perbatasan Suriah. Wilayah yang terbakar ini rata-rata dihuni etnis Kurdi.
Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, melaporkan sedikitnya 12 orang tewas dan 78 orang lainnya mengalami luka-luka. Lima korban luka di antaranya sedang dirawat di unit perawatan intensif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebakaran tersebut juga membuat ratusan hewan mati. Sejumlah warga setempat menuturkan kepada AFP bahwa separuh dari domba dan kambing peliharaannya telah musnah.
Partai DEM yang pro-Kurdi, partai yang memenangkan banyak pemilu daerah di wilayah tenggara Turki pada Maret lalu, mengkritik tindakan pemerintah yang dinilai terlambat dan tidak cukup. Bahkan pada saat kebakaran menyebar di malam hari, Partai DEM mendesak pemerintah Turki untuk mengirimkan pesawat pemadam kebakaran dan menyatakan bahwa pemadaman api dari darat tidaklah cukup.
Kebakaran hutan ini dimulai pada Kamis (20/6) waktu setempat dan dengan cepat mengancam lima desa di wilayah Turki bagian tenggara. Kobaran api baru dilaporkan muncul pada Jumat (21/6) waktu setempat di dekat Desa Ergani, namun api bisa dikendalikan.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Turki Ali Yerlikaya menyalahkan aktivitas "pembakaran tunggul (pangkal pohon yang tersisa usai ditebang)" sebagai pemicu kebakaran itu. Yerlikaya menyebut kebakaran menyebar dengan cepat akibat hembusan angin kencang.
Sementara Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc dalam pernyataan terpisah mengumumkan bahwa kantor kejaksaan telah meluncurkan penyelidikan terhadap penyebab kebakaran hutan tersebut.
(dai/dai)