Ancaman Menlu Israel untuk Hizbullah

Nasional

Ancaman Menlu Israel untuk Hizbullah

Novi Christiastuti - detikSumbagsel
Rabu, 19 Jun 2024 15:20 WIB
Israeli transportation minister Israel Katz attends the cabinet meeting at the Prime Ministers office in Jerusalem February 17, 2019. Sebastian Scheiner/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights, opens new tab
Menlu Israel, Israel Katz/Foto: Sebastian Scheiner/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights
Palembang -

Hizbullah akan hancur jika terjadi 'perang total' dengan Israel. Ancaman itu dilontarkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz.

Katz juga memperingatkan Lebanon akan terkena dampaknya jika perang total terjadi. Sebab, Lebanon menjadi markas Hizbullah,

Dikutip detikNews dari AFP pada Rabu (19/6/2024), peringatan itu disampaikan Katz setelah Hizbullah mempublikasikan video berdurasi lebih dari sembilan menit, yang menunjukkan rekaman dari kamera drone, yang diklaim diambil di wilayah Israel bagian utara, termasuk sebagian kota dan pelabuhan Haifa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, hampir setiap hari sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober 2023, Israel dan Hizbullah saling serang lintas perbatasan. Hizbullah merupakan sekutu Hamas yang sedang berperang melawan Tel Aviv di daerah kantong Palestina.

"Kami sangat dekat dengan momen di mana kami akan memutuskan untuk mengubah aturan main terhadap Hizbullah dan Lebanon," kata Katz dalam pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Israel pada Selasa (18/6) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

"Dalam perang total, Hizbullah akan hancur dan Lebanon akan terkena dampak parah," imbuhnya memperingatkan.

Hizbullah belum merespons ancaman tersebut. Sementara sejak pekan lalu, Hizbullah meningkatkan serangan terhadap Israel. Terlebih setelah serangan udara Tel Aviv menewaskan salah satu komandan senior kelompok itu.

Video yang dirilis Hizbullah itu, yang tidak bisa segera diverifikasi secara independen oleh AFP, menunjukkan apa yang diklaim sebagai fasilitas militer, pertahanan, dan energi Israel, serta infrastruktur sipil dan militer negara Yahudi tersebut.

Kunjungan Amos Hochstein ke Lebanon

Ketika ketegangan meningkat, utusan kepresidenan Amerika Serikat (AS) Amos Hochstein melakukan kunjungan ke Lebanon dan menyerukan deeskalasi 'mendesak', atas konflik lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah.

"Konflik antara Israel dan Hizbullah sudah berlangsung cukup lama. Menjadi kepentingan semua orang untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan diplomatis -- hal ini bisa dicapai dan hal ini mendesak," tegasnya.

Sementara saat utusan AS mengunjungi Beirut, Hizbullah mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan terhadap pasukan dan militer Israel sepanjang Selasa (18/6) waktu setempat. Sirene terdengar beberapa kali di berbagai wilayah utara negara tersebut.

Dampak Israel Vs Hizbullah

Dalam laporannya, kantor berita resmi Lebanon National News Agency (NNA) secara terpisah menyebut serangan Israel menghantam wilayah selatan Lebanon, termasuk menargetkan sebuah mobil dan sebuah sepeda motor.

Pada pekan lalu, Hizbullah mengklaim pihaknya telah melancarkan lebih dari 2.100 operasi militer terhadap Israel sejak 8 Oktober 2023, sehari usai serangan Hamas memicu perang di Jalur Gaza. Serangan-serangan itu dimaksudkan untuk mendukung Hamas dan warga Palestina di Jalur Gaza.

Hizbullah juga menegaskan hanya dengan berakhirnya perang di Jalur Gaza, maka serangan lintas perbatasan akan terhenti. Menurut penghitungan AFP, sedikitnya 473 orang tewas akibat serangan lintas perbatasan di Lebanon, dengan sebagian besar merupakan petempur Hizbullah dan sekitar 92 orang merupakan warga sipil.

Otoritas Israel, dalam pernyataan terpisah, menyebut sedikitnya 15 tentara dan 11 warga sipil tewas akibat serangan lintas perbatasan di wilayah utara negara tersebut.




(sun/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads