Puncak Kemarau Juli-Agustus Terjadi di 2 Wilayah Bagian Sumsel, ini Rinciannya

Sumatera Selatan

Puncak Kemarau Juli-Agustus Terjadi di 2 Wilayah Bagian Sumsel, ini Rinciannya

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Senin, 17 Jun 2024 21:30 WIB
Ilustrasi Musim Kemarau
Ilustrasi kemarau (Foto: Getty Images/iStockphoto/happy8790)
Palembang -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bulan Juli dan Agustus akan jadi puncak kemarau 2024 di Sumatera Selatan. Kewaspadaan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akan meningkat pada periode 2 bulan tersebut.

Korbid Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Veronica Sinta Andayani mengatakan, prakiraan awal BMKG Sumsel akhir Juni sudah memasuki kemarau.

"Prakiraan awal musim kemarau dimulai pada akhir Juni ini, untuk puncak musim kemarau diprakirakan sebagian wilayah Sumsel Bagian Barat di bulan Juli. Sedangkan sebagian wilayah Sumsel Bagian Timur di bulan Agustus," ujarnya, Senin (17/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk wilayah Sumsel Bagian Barat, wilayahnya terdiri dari Lubuklinggau, Pagar Alam, Lahat, Empat Lawang, Musi Rawas, Muratara dan Ogan Komering Ulu (OKU) Raya. Dari prakiraan BMKG, wilayah ini terjadi kemarau pada Juli mendatang.

Sementara wilayah Sumsel lainnya, kemarau terjadi di sekitaran Agustus. Di antaranya Sumsel Bagian Timur adalah Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Banyuasin, Musi Banyuasin dan lainnya.

ADVERTISEMENT

"Saat puncak kemarau nanti, masih ada potensi hujan yang terjadi di seluruh wilayah Sumsel, namun rendah berkisar di bawah 50 mm per dasarian," ungkapnya.

Ia menyebut pasca puncak kemarau atau pada September dan seterusnya nanti, wilayah Sumsel belum akan memasuki musim hujan. Belum akan terjadi peralihan musim.

"Belum, awal musim hujan nanti kita informasikan lagi. Secara statistik, September masih periode musim kemarau," ungkapnya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads