Warga Padati TPU Palembang, Ziarah Makam Keluarga Usai Salat Idul Adha

Sumatera Selatan

Warga Padati TPU Palembang, Ziarah Makam Keluarga Usai Salat Idul Adha

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Senin, 17 Jun 2024 14:00 WIB
Peziarah memadati pemakaman Puncak Sekuning, Palembang.
Foto: Peziarah memadati pemakaman Puncak Sekuning, Palembang. (A Reiza Pahlevi)
Palembang -

Usai salat Idul Adha, warga Palembang bergantian mendatangi tempat pemakaman umum (TPU) untuk menziarahi keluarganya. Kepadatan lalu lintas hampir terlihat di seluruh area TPU, salah satunya di Puncak Sekuning Palembang, Senin (17/6/2024).

Imbas dari padatnya warga yang berziarah, juru parkir hingga pedagang bunga pun mendapat rezeki nomplok. Termasuk juru parkir dadakan yang menjaga kendaraan peziarah. Jukir dibantu warga sekitar juga mengatur lalu lintas kendaraan karena adanya kemacetan cukup panjang.

"Ziarah ke makam orang tua, mengirimkan doa dan bersihkan makam. Kebetulan saya kerja di Jakarta, jadi ke makam ini sekalian pulang kampung libur Lebaran," ujar Andi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, momen Lebaran kali ini dia menyempatkan pulang karena ingin ziarah dan rindu kampung halaman. Sebab pada Idul Fitri yang lalu, dia dan keluarga tak pulang kampung.

Sementara Wati, pedagang bunga di lokasi tersebut mengaku banyak bunganya dibeli peziarah. Momen itu tak jauh beda dengan Idul Fitri.

ADVERTISEMENT

"Kalau hari-hari biasa sepi, tapi kalau sudah mau masuk Lebaran dan hari H Lebaran makin ramai. Tapi, Idul Adha ini tidak seramai Idul Fitri yang sejak beberapa hari sebelumnya sudah banyak peziarah datang," katanya.

Dia menyebut sudah menyiapkan 100-an kantung plastik untuk dijual. Harga per plastiknya Rp 5 ribu-Rp 10 ribu tergantung sedikit banyaknya kembang. Peziarah, biasanya tak membeli sebungkus, rata-rata 2 bungkus untuk tabur bunga ke makam.

"Siap 100-an plastik, tapi ada yang belum dibungkus. Sambil menunggu pembeli, kita masuk-masukkan kembang ke plastik," katanya.

Pada momen Lebaran, ia menyebut cukup banyak pedagang dadakan. Pedagang itu selalu muncul ketika Lebaran berlangsung. Dia tidak mempersoalkan karena rezeki tiap orang sudah diatur.

"Namanya rezeki tidak kemana," imbuhnya.




(dai/dai)


Hide Ads