Kisah Kakek Antar Jenazah Cucu Pakai Ojol, Bonceng Tiga 1,5 Jam

Regional

Kisah Kakek Antar Jenazah Cucu Pakai Ojol, Bonceng Tiga 1,5 Jam

Reinhard Soplantila - detikSumbagsel
Minggu, 16 Jun 2024 11:30 WIB
Seorang driver ojol membonceng kakek dan jenazah bayi. Dokumen Istimewa
(Foto: Seorang driver ojol membonceng kakek dan jenazah bayi. Dokumen Istimewa)
Palembang -

Seorang kakek membawa jenazah cucunya dari rumah sakit menggunakan jasa ojek online di Makassar. Selama perjalanan, jenazah cucunya ditutup kantong plastik.

Cerita itu diungkap driver ojek online (ojol) bernama Wawan (43). Ia mengaku mengantarkan kakek yang membawa jenazah cucunya yang masih bayi.

"Bayi dipangku dia ditutup kantongan. Bonceng tiga yang bapak itu (jenazah bayi) pangku di paha," ujar pengendara ojol, Wawan kepada detikSulsel, Sabtu (16/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengendara ojol mengantar kakek bersama jenazah cucunya ini mulai dari RSUP Tajuddin Chalid, Makassar pada Sabtu (15/6) siang. Mereka menempuh perjalanan ke Pangkep selama kurang lebih satu setengah jam.

Orderan Offline

Wawan mengatakan dirinya awalnya mengantar pesanan makanan ke RSUP Tajuddin Chalid. Saat tiba, dia justru diminta tolong oleh pemandi jenazah di rumah sakit untuk menerima pesanan offline.

ADVERTISEMENT

"Dari antar makanan di RS Tajuddin di Daya saya sudah keluar, saya ditahan sama pemandi jenazah. Saya kira dia mau dibonceng bilang mau ke Pangkep," kata Wawan.

Wawan pun menerima tawaran itu. Namun, dirinya baru menyadari yang akan diangkut bukanlah pemandi jenazah tersebut, melainkan kakek bersama jenazah cucunya.

"Saya masuk sampai di dalam kamar jenazah jadi saya bilang saya buang air kecil dulu. Selesai buang air, barangnya (kakek dan jenazah cucu) sudah ada di atas motor, jadi mau tidak mau saya punya hati pasti saya tolong," ungkap Wawan.

"Saya dikasih uang itu pemandi jenazah ini Rp 150 ribu untuk uang bensin ini orang tidak mampu jadi setelah itu saya antar," sebut Wawan.

Selama perjalanan, ia tidak banyak berbicara dengan kakek tersebut. Ia mengantarnya ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Pangkep.

"Sampai di Rumah Sakit Umum Pangkep, ada keluarganya menunggu di rumah sakit sampai di sana saya antar," jelas Wawan.

Penjelasan RSUP Tajuddin Chalid

Humas RSUP Tadjuddin Chalid, Yanti mengatakan sang kakek ingin segera mengantar jenazah cucunya ke Pangkep. Saat itulah seorang karyawan kontrak rumah sakit berinisiatif memesan jasa ojol.

"Intinya begini disampaikan pihak keluarga tidak mampu tapi pihak keluarga mau cepat karena mereka tinggal di pulau menurut petugas ku dia berinisiatif bertindak cepat untuk menawarkan bagaimana memesankan ojek online motor," ujar Yanti kepada detikSulsel, Sabtu (15/6/2024).

Yanti mengatakan jasa ojol sebesar Rp 150 ribu itu dibayar oleh karyawan kontrak rumah sakit tersebut. Menurutnya, inisiatif itu dilakukan karena karyawan kontrak rumah sakit tersebut mengetahui kerja sama ambulans dengan pihak ketiga memberlakukan tarif pembayaran jika lokasinya di luar Makassar.

"Informasi itu dia tahu dari pihak ketiga kan yang swasta yang bekerja sama dengan rumah sakit kami itu sudah disampaikan jika orang tidak mampu jika dalam kota itu gratis jika keluar kota itu berbayar," kata Yanti.

"Ada misinformasi bahwa disampaikan rumah sakit lepas tangan, padahal itu inisiatif dari petugas kami sendiri. Tidak mungkin menajemen lepas begitu saja," ungkap Yanti.




(mud/mud)


Hide Ads