- Amalan Sunah Selesai salat Idul Adha 1. Makan Sepulang dari salat Idul Adha 2. Pulang Salat Melalui Jalan yang Berbeda 3. Menyembelih Hewan Kurban di Tempat Pelaksanaan salat Id 4. Bertakbir Selama Penyembelihan dan Hari-hari Tasryik
- Amalan Sebelum salat Idul Adha 1. Menghidupkan Malam Takbiran 2. Mandi, Memakai Wewangian, dan Memakai Pakaian Terbaik 3. Berangkat ke Tempat salat dengan Berjalan Kaki
- Hikmah Salat Idul Adha
Amalan sunah selesai salat Idul Adha perlu diketahui oleh umat Islam. Terdapat banyak amalan sunah yang bisa dilakukan setelah selesai melakukan salat ini.
Amalan-amalan ini juga disebut sunah karena sudah dijalankan oleh Rasulullah SAW terdahulu dengan maksud dan tujuan yang tentunya berdampak positif kepada umatnya. Dalam hal ini, amalan sunah ini bisa dilakukan oleh seluruh umat muslim yang sudah melaksanakan salat Idul Qurban.
Berikut detikSumbagsel rangkum pembahasan mengenai amalan sunah selesai salat Idul Adha beserta sunah sebelum dan hikmahnya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amalan Sunah Selesai salat Idul Adha
Terdapat beberapa hal yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika selesai melaksanakan salat Idul Adha, Berikut ini kebiasaan-kebiasaannya:
1. Makan Sepulang dari salat Idul Adha
Dalam sebuah hadis dari ayah Abdullah bin Buraidah berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berangkat sholat Ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari sholat Ied baru beliau menyantap hasil kurbannya." (HR Ahmad no 352. Oleh Syaikh Syu'aib al-Arnauth, hadits ini dihukumi hasan)
Dilansir dari buku 165 Kebiasaan Nabi SAW oleh Abduh Zulfidar Akaha, alasan Rasulullah SAW tidak makan sebelum salat Idul Adha dikarenakan beliau hendak menyembelih kurban, sehingga kurban dapat dimakan setelah selesai salat. Beliau juga memang selalu menyembelih kurban setiap Idul Adha.
2. Pulang Salat Melalui Jalan yang Berbeda
Ketika Rasulullah SAW pulang selesai salat, beliau melalui jalan yang berbeda dari jalan yang dilalui saat berangkat. Masih dari sumber yang sama, terdapat hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari berbunyi:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِي اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ
إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ. (رواه البخاري)
Artinya: "Dan dari Jabir bin Abdillah Radhiyallhu Anhuma, ia berkata, Adalah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau melalui jalan yang berbeda apabila hari raya." (HR. Al-Bukhari).
Dari hadis tersebut, kita dianjurkan untuk berangkat ke tempat salat Id melalui satu jalan dan pulang melalui jalan yang lain.
3. Menyembelih Hewan Kurban di Tempat Pelaksanaan salat Id
Kebiasaan Rasulullah SAW selanjutnya ialah beliau menyembelih hewan kurbannya setelah salat Id dan di tempat pelaksanaan salat Id. Namun, tidak berarti kita haramkan untuk menyembelih di tempat lain. Hal ini juga bisa dilakukan karena Rasulullah SAW memperbolehkan waktu penyembelihan hingga hari ke 3 pada hari-hari tasyrik.
Terdapat juga hadis yang menerangkan hal ini, yaitu hadis riwayat Al-Bukhari yang berbunyi:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ
يَذْبَحُ وَيَنْحَرُ بِالْمُصَلَّى. (رواه البخارى)
"Dan dari Ibnu umar Radhiyllahu Anhuma, ia berkata, Rasulullah SAW biasa menyembelih hewan kurbannya di mushalla." (HR. Al-Bukhari).
"mushalla" yang dimaksud ini adalah tempat pelaksaa salat Id dan biasanya kita melaksanakannya di tanah lapang.
4. Bertakbir Selama Penyembelihan dan Hari-hari Tasryik
Sunah Rasulullah selanjutnya adalah melakukan takbir. Dilansir dari buku 354 Sunnah Nabi Sehari-hari oleh Dr. Raghib As-Sirjani, Rasulullah SAW memperbanyak takbir di waktu-waktu musim haji. Khususnya pada hari Arafah, penyembelihan kurban, hari-hari-tasryik.
Takbir merupakan amalan sunah yang mudah dilakukan dan membuat seorang muslim merasakan ketenangan jiwa, sehingga seorang muslim akan merasa segala sesuatu di dunia ini trsa kecil apabila mengucap "allhu Akbar".
Amalan Sebelum salat Idul Adha
Dilansir dari situs resmi MUI, terdapat 3 amalan sunah yang bisa dikerjakan sebelum salat Idul Adha dimulai, berikut ini amalannya,
1. Menghidupkan Malam Takbiran
Malam sebelum Idul Adha merupakan waktu yang sangat istimewa dalam agama Islam. Menghidupkan malam takbiran dengan dzikir, takbir, shalawat, dan salat malam adalah amalan yang sangat dianjurkan. Ini adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan serta berkah-Nya.
2. Mandi, Memakai Wewangian, dan Memakai Pakaian Terbaik
Sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, seorang muslim hendaknya mandi, memakai wewangian, dan mengenakan pakaian terbaik saat hendak beribadah. Ini tidak hanya membuat diri kita lebih segar secara fisik, tetapi juga mencerminkan kebersihan dan kesempurnaan dalam beribadah.
3. Berangkat ke Tempat salat dengan Berjalan Kaki
Menyusul Sunnah Rasulullah SAW, berjalan kaki menuju tempat salat Idul Adha adalah amalan yang dianjurkan. Ini bukan hanya menunjukkan kesederhanaan dan kerendahan hati, tetapi juga menyatukan umat dalam perjalanan menuju ibadah yang sama. Rasulullah SAW sendiri selalu berjalan kaki saat berangkat dan pulang dari salat 'ied, dan ini menjadi contoh bagi umat Islam.
Hikmah Salat Idul Adha
salat Idul Adha merupakan momen istimewa dalam Islam, mengandung banyak pesan penting bagi kita. Menurut buku al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh karya Syekh Wahbah Zuhaili salat Idul Adha bukan sekadar serangkaian ritual, tapi juga simbol dari kesetiaan dan pengorbanan kepada Allah SWT.
Lewat salat ini, kita mengingat kisah Nabi Ibrahim AS yang siap mengorbankan putranya, Ismail AS, atas perintah Allah SWT. Kesediaan Ibrahim AS untuk mengorbankan yang paling dicintainya menjadi teladan bagi kita untuk mengutamakan ketaatan kepada Allah SWT.
Selain itu, salat Idul Adha juga mengajarkan kita tentang pentingnya kebersamaan dan solidaritas di antara umat Muslim. Dengan beribadah bersama-sama, kita merasakan persatuan dan kekuatan yang menguatkan hubungan kita sebagai umat Islam.
Tradisi penyembelihan hewan kurban dan berbagi daging kepada yang membutuhkan juga mengajarkan kita tentang pengorbanan dan kepedulian sosial. Praktik ini menguatkan rasa empati kita terhadap sesama dan mengajarkan kita untuk berbagi rezeki dengan orang lain, terutama yang membutuhkan.
Dengan memahami dan menerapkan pesan-pesan ini, salat Idul Adha menjadi lebih dari sekadar ritual ibadah. Ia menjadi sumber inspirasi dan petunjuk bagi kita dalam menjalani kehidupan yang bermakna dan penuh tujuan.
Itulah tadi pembahasan mengenai amalan sunah yang dilakukan sebelum dan selesai salat Idula Adha beserta hikmahnya. Semoga menambah wawasan dan menginspirasi ya detikers.
Artikel ini ditulis oleh Achmad Rizqi Setiawan, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(csb/csb)