.webp)
Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Naudi Nurdika menginstruksikan seluruh jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Naudi Nurdika mengungkapkan sudah menerima peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi wilayah Sumsel dan jajaran akan menghadapi puncak musim panas pada Juli dan Agustus.
Nurdika mengatakan belajar dari tahun sebelumnya, karhutla rata-rata diakibatkan ulah manusia. Karena itu, petugas akan dikerahkan untuk patroli dan memasang spanduk peringatan agar masyarakat tidak membakar lahan sembarangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu, kita mengantisipasi terjadinya karhutla dengan melakukan kegiatan preventif dengan memasang banner dan mengingatkan warga untuk tidak membakar hutan saat musim kemarau dan anggota juga terus melakukan patroli di daerah yang rawan kebakaran," katanya kepada detikSumbagsel Jumat (14/6/2024).
Selain karena ulah manusia, meluasnya karhutla juga dipengaruhi faktor El Nino. Jajaran pun diminta untuk proaktif membuat sumur bor demi mengatasi kekeringan yang bisa memicu kebakaran.
"Sedangkan untuk El Nino ialah kekeringan kita akan atasi El Nino dengan membuat sumur bor di daerah yang kekeringan," ungkapnya.
Kemudian, komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder serta instansi terkait, termasuk komponen masyarakat, sangat penting dalam penanggulangan karhutla.
"Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua elemen pemerintah, instansi dan masyarakat seluruhnya siap menghadapi kemungkinan terburuk akibat karhutla," katanya.
Dengan langkah-langkah antisipatif ini, diharapkan kejadian karhutla di wilayah Kodam II Sriwijaya bisa berkurang bahkan nihil.
(des/des)
