Maleha (70) ditemukan mengapung di Sungai Ogan dalam kondisi meninggal dunia. Lansia ini dinyatakan hilang pada Selasa (11/6) pukul 11.30 WIB.
Korban hilang karena perahunya dihantam ombak. Hari ini, korban ditemukan dalam radius 3 km dari lokasi hilang.
"Sekitar pukul 10.00 WIB korban ditemukan mengapung di pinggir sungai oleh anak bersama keponakannya, dalam radius 3 km dari lokasi awal kejadian. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kepala Basarnas Sumsel, Raymod Kostantin, Rabu (12/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Desa Sungai Dua, Kecamatan Rambutan, Banyuasin ini sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk proses pemakaman. Pada pencarian hari kedua ini, Basarnas Sumsel sebagai Koordinator Pelaksanaan Operasi SAR membagi tim menjadi 2 SRU.
SRU pertama melakukan pencarian dengan penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu masyarakat. Sedangkan SRU kedua mencari melalui jalur darat serta menyebarkan informasi kepada masyarakat yang berada di pesisir sungai.
"Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, semua unsur SAR yang terlibat dalam proses pencarian dikembalikan ke satuannya masing-masing dengan ucapan terima kasih," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Maleha dilaporkan hilang setelah perahu yang ditumpanginya dihantam ombak di Sungai Ogan. Kejadian bermula saat Maleha bersama anaknya Zainal (50) hendak pulang ke rumah dengan perahu sampan, usai beraktivitas di sawahnya yang berada di seberang sungai.
Nahas, ketika menyeberangi sungai dan melewati tongkang batu bara yang sedang sandar, tiba-tiba terjadi angin kencang dan ombak tinggi. Itu menyebabkan perahu yang mereka naiki oleng dan karam, sehingga keduanya tercebur ke sungai.
Zainal selamat dengan cara berpegangan di tumpukan tanaman eceng gondok yang kemudian diselamatkan oleh warga. Namun Maleha yang tidak bisa berenang, terseret derasnya arus Sungai Ogan sehingga membuatnya tenggelam.
(sun/des)