.webp)
Hakiki (37) diamankan polisi setelah membunuh tetangganya sendiri yakni Nursalam (34) di Musi Rawas, Sumsel. Diketahui korban dihabisi oleh pelaku karena masalah utang Rp 350 ribu.
Awalnya Hakiki mendatangi rumah korban di Dusun 5, Desa Pendingan, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Kamis (6/6) pagi hari untuk menagih utang korban terhadapnya. Uang Rp 350 ribu itu ia pinjamkan kepada korban seminggu sebelum kejadian.
"Pagi itu saya nagih utang Rp 350 ribu ke dia (Nursalam), utang itu saya pinjamkan seminggu sebelum kejadian. Katanya mau dipakai untuk beli beras sama jajan anaknya," katanya, Senin (10/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setibanya di lokasi, korban meminta pelaku untuk datang lagi ke rumahnya malam nanti karena dia belum menerima uang gaji.
"Paginya ketemu sama dia, saya tanya 'gimana masalah utang itu?' terus dia bilang nanti malam ke rumah aja, kalo bos dia sudah bayar gajinya nanti bakalan dibayar," ujarnya.
Hakiki pun kembali lagi ke rumah korban sekitar pukul 20.20 WIB untuk menagih kembali utang tersebut. Namun, korban yang pusing malah mengancam pelaku karena ditagih terus.
"Malam itu saya dari kerja langsung ke rumah korban. Pas saya tagih dia langsung marah-marah sambil bilang 'diam lah, kepala aku lagi pusing, parang ini nanti kutebas ke kau'," ungkapnya.
Setelah cekcok, pelaku dan korban berkelahi hingga akhirnya pelaku menusuk korban menggunakan pisau yang ia bawa usai kerja sebagai tukang tebas di kebun sawit. Usai menusuk korban, Hakiki langsung melarikan diri.
Sementara itu, Wakapolres Musi Rawas Kompol M Harsono mengatakan bahwa korban meninggal akibat tusukan dari pelaku di bagian perut.
"Korban meninggal dunia akibat luka tusuk dari senjata tajam jenis pisau milik tersangka," ungkapnya.
Setelah kejadian, sambung Harsono, polisi bergegas mengejar pelaku. Hakiki akhirnya diamankan pada Sabtu (8/6) di rumah keluarganya.
"Tersangka diamankan di rumah keluarganya di Desa Lubuk Tua, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Mura pada Sabtu kemarin," ungkapnya.
(des/des)
