.webp)
Potensi kenaikan harga jelang Hari Raya Idul Adha cukup besar. Mengantisipasi hal itu, Pemerintah Kota Palembang menggelar pasar murah untuk bisa menekan gejolak harga sembako di wilayahnya.
Pasar murah ini berlangsung di halaman Kantor Camat Sako Palembang, Senin (10/6/2024). Kegiatan pasar murah ini digelar dalam rangkaian HUT Kota Palembang ke 1.431 tahun dan untuk menekan tingginya angka inflasi beras hingga cabai merah.
Pantauan detikSumbagsel di lokasi, ratusan warga menyerbu pasar murah khususnya di lapak kebutuhan pokok seperti beras, cabai merah, minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya. Apalagi, hanya dengan membayar Rp 73.000 warga sudah bisa mendapatkan 5 kg beras dan 1 liter minyak goreng.
"Pasar murah ini merupakan salah satu rangkaian HUT Kota Palembang ke 1.431 tahun dan juga sebagai awal yang baik untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok. Ini akan sangat bermanfaat juga untuk menekan gejolak harga jelang hari raya," kata Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, Senin (10/5/2024).
Pasar murah ini juga digelar untuk menggeliat ekonomi Palembang dan langsung menyentuh masyarakat karena pada Mei 2024 inflasi Kota Palembang 3,03% dengan indeks harga konsumen sebesar 115,72. Komoditas penyumbang inflasi tertinggi yakni beras 0,48%, daging ayam 0,38% dan emas perhiasan 0,36% serta ada emas perhiasan tang juga turut mempengaruhi inflasi.
"Harga beras mahal dikarenakan fenomena El Nino perubahan cuaca yang tidak menentu dan ayam karena harga yang masih tinggi akibat melemahnya Rupiah terhadap Dolar," bebernya.
Ratu Dewa berterima kasih kepada Bank Indonesia, Bulog, produsen dan distributor pangan, agen cabai rawit dan cabai merah di Kota Palembang atas dukungan dan kerja samanya dalam memberikan keringanan harga pangan khususnya untuk diperjualbelikan di pasar murah ini.
"Dengan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, saya berharap inflasi di Kota Palembang tetap terkendali, sesuai dengan target dan sasaran inflasi nasional serta kesejahteraan masyarakat Kota Palembang dapat terwujud," pungkasnya.
(dai/dai)
