- Tata Cara Salat Gaib 1. Melakukan gerakan salat jenazah pada umumnya dengan berdiri bagi yang mampu, dan membaca niat salat seperti berikut: 2. Selanjutnya melakukan takbiratul ihram seperti salat biasa 3. Dilanjutkan dengan membaca Al-Fatihah 4. Melakukan takbir kedua dengan membaca sholawat sebagai berikut: 5. Melakukan takbir ketiga dengan membaca doa khusus mayit seperti berikut: 6. Melanjutkan dengan takbir keempat dan membaca doa bagi keluarga yang ditinggalkan. 7. Hal terakhir yang dilakukan saat melaksanakan salat gaib ialah melakukan salam dan diperintahkan untuk menghadap kanan terlebih dahulu.
Salat gaib merupakan salat jenazah untuk seorang muslim yang meninggal di tempat yang jauh. Salat ini memiliki tata cara yang berbeda dari salat jenazah biasanya.
Dikutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), salat gaib misalnya dilakukan untuk saudara seiman yang berada di Palestina. Salat ini dilakukan secara berjamaah dan ada tata caranya.
أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم نَعَى النَّجَاشِيَّ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، وَخَرَجَ بِهِمْ إِلَى الْمُصَلَّى، فَصَفَّ بِهِمْ وَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Sungguh Nabi SAW memberitakan kabar kematian Raja Najasyi di hari kewafatannya, lalu beliau bersama para sahabatnya keluar ke tempat salat, membariskan sahabatnya dan bertakbir sebanyak empat kali (salat gaib). (Alawi Abbas al-Maliki, Hasan Sulaiman an-Nuri, Ibânatul Ahkâm Syarhul Bûlugil Marâm, juz II, halaman 173).
Tata Cara Salat Gaib
Dilansir dari Kitab Lengkap Panduan Salat oleh M. Khalilurrahman Al-Mahfani, Ma dan Abdurrahim Hamdi, MA, bahwa salat gaib dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Melakukan gerakan salat jenazah pada umumnya dengan berdiri bagi yang mampu, dan membaca niat salat seperti berikut:
Niat salat gaib untuk jenazah perempuan:
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتَةِ (فُلاَنَةٍ ) الْغَائِبَةٍ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ الكِفَايَة إِمَامًا / مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli 'ala mayyitati (fulanah) al-ghaibah arba'a takbiiriatin fardhal kifaayati imaaman/makmuuman lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: Saya berniat mengerjakan salat untuk mayit (si Fulanah, disebut namanya) yang ghaib (tidak ada di tempat ini) dengan empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai imam/makmum, karena Allah Ta'ala."
Niat salat gaib untuk jenazah laki-laki:
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتِ (فُلاَنٍ) اَلْغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ إِمَامًا / مَأْمُوْماً لله تَعَالَى
Bacaan latin: Ushallii 'ala mayyiti (fulaan) al-ghaa'ibi arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati imaaman/makmuuman lillaahi Ta'alaa.
Artinya: Saya berniat mengerjakan salat untuk mayit (si Fulan, disebut namanya) yang ghaib (tidak ada di tempat ini) dengan empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai imam/makmum, karena Allah Ta'ala.
2. Selanjutnya melakukan takbiratul ihram seperti salat biasa
3. Dilanjutkan dengan membaca Al-Fatihah
4. Melakukan takbir kedua dengan membaca sholawat sebagai berikut:
اللّـٰهُمَّ صَلَّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Arab Latin: Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa shollaita ala ibrahim wa ala aali ibrahim. Wa barik ala muhammad wa ala aali muhammad. Kama barakta ala ibrahim wa ala ali ibrahim. Innaka hamidun majiid.
5. Melakukan takbir ketiga dengan membaca doa khusus mayit seperti berikut:
اللّـٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ باالْمَاءٍ وَالثَّلْجِ والْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَاراً خَيْراً مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْراً مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجاً خَيْراً مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ اْلجَنَّة وَأَعِدْهُ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ وَعَذَابِ الناَّرِ
Arab Latin: Allahummaghfir lahu warhamhu waafihi wafuanhu, wa akrim nuzulahu, wawassi' madkholahu, waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi min khathaayaaya kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minal danasi, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, waqihi fitnatal qabri wa adzaaban naari.
6. Melanjutkan dengan takbir keempat dan membaca doa bagi keluarga yang ditinggalkan.
اللّـٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَ بِااْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فىِ قُلُوْبِنَا غِلاَّ لِّـلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّناَ اِنَّكَ رَؤُفٌ الرَّحِيْمٌ
Arab Latin: Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba'dahu waghfirlanaa walahu. Waliikhwaninalladzinasabaquunabiliimaani walaa taj'al fii quluubina ghillallilladzina aamanuu robbanaa innaka rouufurrohiim.
7. Hal terakhir yang dilakukan saat melaksanakan salat gaib ialah melakukan salam dan diperintahkan untuk menghadap kanan terlebih dahulu.
Demikian ulasan tentang tata cara salat gaib lengkap dengan bacaan Arab dan Latin. Semoga bermanfaat ya!
Artikel ini ditulis oleh Zindi Marcella, Peserta program magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/csb)