Sebanyak 321 rumah warga di Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel), terendam banjir. Dari data itu, 10 rusak sedang dan ringan.
"Tercatat sebanyak 321 rumah yang terkena dampak hujan ini. Yang rusak ada 10 rumah, rusak sedang dan rusak ringan. Ada dindingnya jebol, talut jebol, rumah yang roboh. Kebanyakan rusak pada bagian talut rumah," ungkap Kabid Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB), Suryo Amrinata, Senin (3/6/2024).
Suryo mengatakan penyebab banjir yang terjadi di wilayah Lubuklinggau akibat intensitas curah hujan yang tinggi. Kemudian banyak pohon yang menutup saluran air sehingga menghambat aliran air terutama di Sungai Mesat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari pukul 22.00 sampai 05.00 WIB itu intensitas curah hujan memang tinggi dan pukul 02.00 WIB itu air sudah tinggi," ungkapnya.
Selain banjir, sambung Suryo, curah hujan yang tinggi tersebut juga membuat tanah longsor di Kecamatan Lubuk Linggau Barat II.
"Longsor juga ada di SD Xaverius, didekat pinggir jalan. Kedalaman 4 meter, lebar 3 meter dan panjang sekitar 4 meter," katanya.
Suryo mengatakan bahwa pihaknya juga sudah melakukan beberapa upaya saat terjadinya bencana banjir tersebut.
"Upaya yang kami lakukan pertama yaitu melakukan pendataan dari fasilitas umum, rumah yang terdampak atau pun jumlah korban jiwa. Kamu juga melakukan evakuasi pohon-pohon tumbang. Itu sudah kami laksanakan semua," jelasnya.
Suryo mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir tersebut.
"Alhamdulillah sudah surut sekarang dan tidak ada korban jiwa akibat banjir ini," katanya.
Suryo mengimbau bagi masyarakat Lubuklinggau agar selalu membersihkan selokan air serta tidak membuang sampah sembarangan.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar membersihkan saluran airnya, jangan sampai menghambat air. Jangan juga membuang sampah sembarangan serta menebang pohon di pinggiran sungai yang bisa menghambat aliran sungai," imbaunya.
(csb/csb)