Tim SAR Gabungan menghentikan pencarian korban travel yang terseret arus banjir di Desa Batang Hari Kecamatan Semidang Aji, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Tim tak berhasil menemukan korban setelah 7 hari melakukan pencarian di wilayah tersebut.
Satu orang yang tak ditemukan ini merupakan bagian dari 4 penumpang travel yang diterjang banjir bandang pada Kamis (23/5/2024) pukul 01.00 WIB di tikungan Jalan Lintas Sumatera, OKU, Sumsel. Dalam proses pencarian itu, 3 korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Kantor Basarnas Sumsel Raymond Konstantin mengatakan, upaya Tim SAR Gabungan telah dimaksimalkan pada hari ke-7. Pencarian tak hanya dilakukan melalui jalur sungai tetapi juga menyisir jalur darat dimana area pencariannya juga telah diperluas hingga radius 40 Km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya juga menyebarkan informasi kepada masyarakat di sepanjang pesisir Sungai Ogan. Namun hingga Rabu (29/5) sore, korban belum juga ditemukan.
"Setelah dilakukan koordinasi dan evaluasi bersama antara Tim SAR gabungan dan pihak keluarga korban, disepakati bahwa operasi SAR dinyatakan dihentikan dan ditutup," ujar Raymond, Rabu (29/5/2024).
Sesuai Undang-undang Pencarian dan Pertolongan (SAR) 29/2014 pasal 34, Operasi SAR dilaksanakan paling lama 7 hari. Selanjutnya akan dilakukan pemantauan mengingat tidak ada tanda-tanda keberadaan korban.
"Namun, saat dalam masa pemantauan apabila ada laporan indikasi keberadaan korban, maka operasi SAR dapat dibuka kembali," jelasnya.
Sebelumnya, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD OKU, SAR MTA OKU, PMI dan masyarakat sebelumnya berhasil menemukan 3 korban dalam keadaan meninggal dunia. 2 korban ditemukan pada jumat (24/05) atas nama Hartati (60) dan Naslaini (58). Sementara 1 korban ditemukan Sabtu (25/05) atas nama Firmansyah (47).
Kejadian berawal pada Kamis (23/05) sekira pukul 01.00 WIB di tikungan Jalan Lintas Sumatera Desa Batang Hari. Debit sungai saat itu alami kenaikan dan sudah menggenangi jalan. Namun 2 kendaraan jenis dump truck dan travel engkel Elf nekat terobos banjir.
Saat melintasi banjir, tiba-tiba debit air naik disertai arus deras. Pohon besar yang terseret membuat kedua kendaraan berhenti. Melihat debit air yang terus meningkat, 2 penumpang kendaraan mobil dump truk dan 1 penumpang travel keluar menerobos air menuju ke atap rumah warga. Sedangkan 6 penumpang travel berada di atap mobil.
Karena derasnya arus, seketika mobil travel dan 6 orang tersebut terseret arus. 1 penumpang bernama Sukurman (60) saat terseret arus berhasil menyelamatkan diri dan 1 korban atas nama Hajifa (7) ditemukan warga tewas. Sementara 4 lainnya hilang terseret arus.
(dai/dai)