Sejumlah wilayah di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan masih tergenang banjir. Namun Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut kondisinya akan surut 1-2 hari ke depan.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto melakukan kunjungan ke OKU, Selasa (28/5/2024). Dalam laporan BNPB, wilayah OKU bagian hulu, seperti di Kecamatan Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, Kota Baturaja, Lubuk Batang, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya telah surut dan menuju fase pemulihan. Sedangkan wilayah hilir, sebagian wilayah Kedaton Peninjauan Raya masih tergenang.
"Saat ini tim gabungan bersama masyarakat masih berupaya membersihkan lumpur dan tanah yang berasal dari sisa banjir," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (29/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya mencatat rumah terdampak banjir yang mencapai 12.909 unit, 110 rumah di antaranya mengalami rusak berat dan 12 rumah rusak sedang. Sebanyak 41 fasilitas ibadah serta 15 gedung fasilitas umum milik pemerintah, 43 peternakan, 23 jembatan, 141 toko/warung, 118 hektar lahan pertanian/perkebunan dan lainnya turut terdampak.
"Dari sekian banyak rumah itu ada 55.879 warga yang terdampak, di mana 12.849 jiwa mengungsi. Warga yang mengungsi telah berangsur kembali ke rumah masing-masing, kecuali 7 KK yang rumahnya rusak berat dan hanyut oleh banjir," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala BNPB Letjen Suharyanto menekankan 4 langkah penanganan banjir dan longsor yang terjadi di OKU, OKU Selatan dan Muara Enim. Pertama soal pengkajian lebih dalam penyebab banjir yang terjadi di bagian hulu sungai.
Kedua soal pemenuhan hak dasar para korban terdampak banjir yang harus segera diberikan. Ketiga berkaitan dengan pemulihan infrastruktur. Dan terakhir soal penyiapan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak.
(dai/dai)