Jemaah Calon Haji (JCH) asal Ogan Komering Ulu Timur dan Palembang kelompok terbang (Kloter) 11 resmi berangkat pada hari ini, Sabtu (25/5). Sebanyak 448 orang termasuk petugas diminta untuk mewaspadai suhu panas serta mengurangi kebiasaan selfie selama berada di Tanah Suci.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumsel Armet Dachil meminta para jemaah untuk taat arahan supaya dapat menjalankan ibadah dengan baik.
"Jangan bergerak melaksanakan ibadah sendiri-sendiri, komunikasi harus jalan terus. Bergerak nanti ke Masjidil Haram harus bersama-sama, tolong saling ingatkan jangan sering-sering terpapar sinar matahari. Saat bergerak ke Masjidil Haram manfaatkan fasilitas kendaraan yang telah disediakan pemerintah," ucapnya dalam peresmian pemberangkatan jemaah haji, Sabtu (25/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini suhu udara di Arab Saudi sudah mencapai 42 derajat Celsius. Dan penting bagi jemaah untuk selalu minum setiap jamnya meskipun tidak haus.
"Perbanyak minum air putih supaya tidak dehidrasi dan heatstroke. Nah ini penting, kalau sering terpapar sinar matahari, kurang minum, terjadi dehidrasi, daya ingat bapak ibu pasti berkurang. Sehingga nanti bapak ibu lupa ada di mana, pulang nanti naik bis yang mana, kloter yang mana. Jadi mohon saling ingatkan," pintanya.
Armet juga meminta agar para jemaah yang masih muda mengurangi kebiasaan selfie di Tanah Suci.
"Sempurnakan ibadah hajinya, terutama yang masih muda-muda sebagaimana himbauan tim panitia di Arab Saudi kurangi untuk melaksanakan selfie, ini penting dan tolong saling ingatkan ya," ujarnya.
Diketahui JCH Embarkasi Palembang yang sudah bertolak ke Tanah Suci berjumlah 4.487 orang. Sebanyak 82% jemaah yang akan bertolak ke Jeddah merupakan jemaah Resiko Tinggi (Risti).
"Memang dari hasil pemeriksaan kesehatan yang kita dapatkan dari tim kesehatan Embarkasi. Kloter 11 ini didominasi oleh jemaah Risti. Tapi kami sudah himbau kepada tim kesehatan juga jemaah haji agar mereka menjaga kondisi kesehatannya dan mereka juga dalam melaksanakan ibadahnya harus taat dengan apa yang sudah diarahkan oleh tim kesehatan baik dari kloter atau dari BPH Arab Saudi," lanjutnya.
Terkait kondisi jemaah yang telah berada di Tanah Suci, sebagian jemaah mengalami pusing, bibir kering, kaki pecah bahkan harus dirawat akibat suhu panas di sana.
"Dampak dari udara panas, membuat jemaah haji ada yang pusing, kakinya panas. Ada juga yang dibawa ke balai pengobatan haji karena kondisi kesehatannya lagi tidak baik-baik saja," tukasnya.
Artikel ini ditulis oleh Bagus Rahmat Nugroho, peserta Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(des/des)