Ummu Hani Mandi Lumpur Kritik Jalan Rusak, Ini Kata Bupati Lampung Selatan

Lampung

Ummu Hani Mandi Lumpur Kritik Jalan Rusak, Ini Kata Bupati Lampung Selatan

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Selasa, 21 Mei 2024 19:30 WIB
Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto buka suara soal selebgram Ummu Hani yang mengkritik soal jalan rusak dengan mandi lumpur. Nanang mengaku menyikapinya dengan positif.
Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto/Foto: Istimewa
Lampung Selatan -

Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto buka suara soal selebgram Ummu Hani yang mengkritik soal jalan rusak dengan mandi lumpur. Nanang mengaku menyikapinya dengan positif.

Seperti yang diutarakan Nanang kepada wartawan pada Selasa (21/5/2024), di lingkungan Kantor Bupati Lampung Selatan.

"Jadi terima kasih saya. Jadi ketika dengan selebgram menyampaikan ekspresi. Jadi kan kalian menyampaikan ekspresinya berbeda ini, kalian beda, selebgram beda penyampaiannya. Jadi ya kita sikapinya dengan positif aja. Dan itu jadi satu pemikiran saya sebagai kepala daerah, bagaimana saya berupaya meningkatkan pendapatan untuk membangun kesejahteraan masyarakat," kata Nanang, Selasa (21/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disinggung apakah Nanang akan meninjau jalan rusak yang diviralkan Ummu Hani dengan mandi lumpur, ia mengatakan mengenai jalan tersebut akan dikoordinasikan dulu dengan Dinas Pekerjaan Umum.

"Nanti aja lah, biarin PU mendata, Pak Camat mendata. Nanti tinggal saya bagaimana dengan tim anggaran, bagaimana bisa dianggarkan," jelas Nanang.

ADVERTISEMENT

Banyak warganet yang menyoroti jalan rusak di Lampung Selatan. Nanang meminta masyarakat fair dengan memviralkan juga jalan yang telah diperbaiki.

"Yang mana yang jalan rusaknya? Ya ada seberapa batasnya, tapi ya harus objektif dong. Jangan jalan yang rusak aja diviralkan. Tapi yang bagus-bagus juga diviralkan, adil," ucap Nanang.

"Pada prinsipnya, gua nggak anti kritik. Gua terima kasih ada masukan-masukan dari selebgram-selebgram yang ingin menggugah. Gua juga minta, semua masyarakat juga menjaga jalan tersebut, gotong royongnya," tambahnya.

Nanang juga menyoroti perusahaan yang memiliki kendaraan besar dan melanggar aturan tonase. Sehingga membuat kondisi jalan semakin rusak.

"Terus tonasenya. Jadi kendaraan-kendaraan besar nih yang tonasenya melebihi batas. Nah masyarakat juga harus menjaga kualitas jalan tersebut, begitu rusak nyalahin pemerintah, itu rusak nyalahin pemerintah. Jadi pertama itu tonase melebihi kapasitas, kedua kurang kepedulian gotong royong, ketika drainasenya mampet air naik ke jalan. Mungkin itu penyebabnya, ini pelajaran lah untuk gua," tutupnya.




(sun/mud)


Hide Ads