Pengamat Kebijakan Publik Dedi Hermawan menyoroti kritik Selebgram Ummu Hani soal jalan rusak di Lampung Selatan. Ia menilai kritik itu sudah sesuai fakta, dan meminta Bupati Nanang Ermanto menerima kritikan tersebut.
Kepada detikSumbagsel, akademisi Universitas Lampung ini mengatakan aksi Hani mandi lumpur di jalan rusak, merupakan ekspresi kekecewaan masyarakat.
"Saya melihat kritik itu didasarkan atas fakta memang jalan-jalan kabupaten itu rusak parah. Sementara janji politik kepala daerah, salah satunya memberikan layanan infrastruktur jalan yang baik untuk aktivitas sosial ekonomi masyarakat," kata Dedi, Sabtu (18/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kritik merupakan ekspresi kekecewaan atas kinerja kepala daerah dan jajarannya. Saluran-saluran konvensional macet, sehingga artikulasi protes diucapkan dengan berbagai cara yang kreatif. Salah satunya melalui media sosial, karena media sosial memiliki dampak luas dan cepat dalam menyampaikan pesan," tambahnya.
Untuk itu, menurut Dedi, kepala daerah juga harus menerima kritik dari masyarakat dengan lapang dada. Sebab, perbaikan infrastruktur merupakan salah satu janji kampanye.
"Para kepala daerah termasuk di Lampung Selatan, harus lapang dada dalam menyikapi kritik dari warga. Itulah resiko jabatan publik, siap dikritik dengan cara yang halus maupun kasar. Kepala daerah jangan reaktif, emosional. Respons dengan pikiran jernih, jelaskan secara objektif mengapa jalan-jalan di Lampung Selatan rusak parah," ujarnya.
Dedi juga menyayangkan adanya kepala daerah menyerang personal warga yang menyampaikan kritikan. "Kepala daerah harus menyadari bahwa kritik masyarakat itu menggambarkan bahwa sesungguhnya merekalah pemilik daerah, pembangunan dan pemerintahan. Jadi wajar mereka marah atas kerja-kerja tidak beres yang dilakukan kepala daerah dan jajarannya. Ini urusan publik, oleh karena itu terlarang pejabat publik menyerang personal warga. Kalo itu terjadi, maka kepala daerah itu tidak memahami esensi demokrasi dan urusan publik," paparnya.
Dedi juga meminta pemerintah daerah tidak mengerahkan buzzer di media sosial, untuk menyerang warga yang berani mengkritik.
"Buzer-buzer pemerintah di media sosial maupun darat jangan diarahkan untuk menjadi tameng kekuasaan yang menyimpang, atau menutupi kinerja yang buruk. Kendalikan buzzer untuk membangun diskursus publik, agar pembangunan dilakukan atas dasar kehendak warga, bukan kehendak nafsu kekuasaan yang sempit," tambah Dedi.
Terakhir, Dedi menyebut, menjelang Pilkada 2024 para incumbent harus legowo jika menerima evaluasi dari masyarakat.
"Tahun politik Pilkada 2024 ini menjadi ajang evaluasi warga masyarakat atas kinerja incumbent. Khususnya atas kinerja pembangunan infrastruktur jalan. Mereka gagal, akan mendapatkan hukuman politik warga dalam bentuk tidak memilih kembali yang bersangkutan pada kontestasi Pilkada 2024 ini. Itulah risiko yang harus diterima, apalagi masalah jalan merupakan kebutuhan mendasar warga masyarakat," tutupnya.
Selebgram Lampung Selatan Mandi Lumpur di Jalan Rusak
Sebelumnya diberitakan, selebgram Ummu Hani mandi lumpur di kubangan jalan rusak sebagai kritik bagi Pemkab Lampung Selatan. Kepada detikSumbagsel, Hani mengaku sudah terbiasa mendapat serangan dari buzzer saat mengkritik pemerintah dengan aksinya, yang diunggah ke akun Instagram pribadinya, @UmmiHani.
"Kalau buzzer banyak sih yang menyerang. Menyerang secara brutal juga ada. Mengintimidasinya itu di luar konteks. Kalau menyerang itu juga ya ke ranah pribadi, yang diserang itu di luar konteks. Bukan nyerang pribadi fisik segala macam. Tapi saya tidak mau berpikir ke arah sana, memang mungkin orang-orang ini berbeda pandangan dengan saya," kata Hani, Kamis (16/5/2024).
Hani juga bercerita setelah video mandi lumpurnya viral, Bupati Nanang memberikan tanggapan. Sang bupati menilai aksinya hanya mencari sensasi. Video sang Bupati pun diunggah di akun Instagram Ummu Hani.
"Mungkin dia pengen ngetop sedikit kali, ingin mencari sensasi lah ya. Seharusnya kita ini nggak boleh melakukan hal-hal seperti itu, sampai mandi lumpur begitu. Apalagi dia ini seorang wanita. Kan nggak elok ya, etikanya nggak baik," ucap Nanang dalam video yang diunggah Hani.
(sun/dai)