Warga Opi Jakabaring mengeluh soal jalan berlubang di kawasan Danau Opi Jakabaring. Jalan berlubang ini kini digenangi air sehingga menghambat keluar masuknya kendaraan.
Pantauan detikSumbagsel pada Selasa (21/5/2024), jalan tersebut memiliki banyak lubang berukuran cukup besar. Salah seorang warga, Bambang menjelaskan dirinya merasa terganggu dengan jalan rusak tersebut. Sebab, jalan rusak menghambat laju kendaraan saat melintas di pinggir danau Opi Jakabaring.
"Memang rusaknya parah jadi agak mengganggu kalau mau lewat sini. Terus juga menghambat sekali para pengendara yang berlalu lalang di sini," kata Bambang saat diwawancara detikSumbagsel, Selasa (21/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Bambang juga menyebut jalan tersebut menghasilkan debu yang cukup banyak apabila sedang musim kemarau. Kemudian timbul genangan apabila musim hujan.
"Ini kan lubangnya banyak ya, jadi kalau musim kemarau itu debunya banyak sekali yang juga berdampak ke rumah-rumah sekitar. Terus kalau hujan, air jadi tergenang di lubang membuat pengendara agak susah untuk melewatinya," tambahnya.
![]() |
Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa menerangkan jalan tersebut belum pernah dilaporkan warga. Sehingga dirinya tidak mengetahui keluhan tersebut.
"Belum ada laporan terkait jalan berlubang di situ, kita belum mengetahui keluhan warga sekitar terkait jalan tersebut," ungkapnya.
Ratu Dewa menjelaskan pihaknya akan meninjau terlebih dahulu jalan yang rusak tersebut, untuk tindakan lebih lanjut.
"Kita lihat dulu jalan itu masuk ke wilayah Kota Palembang atau Banyuasin. Setelah itu baru nanti kita tinjau ke lokasi seperti apa kondisinya," tuturnya.
Selanjutnya, kata Ratu Dewa, jalan tersebut akan segera diperbaiki apabila hal tersebut bersifat pemeliharaan dan menjadi objek vital di wilayah Palembang.
"Akan segera kita perbaiki kalau memang sifatnya pemeliharaan dan menjadi objek vital di Kota Palembang. Karena kan jalan itu bersebelahan dengan Danau Opi Jakabaring yang menjadi tempat wisata bagi masyarakat," tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh Achmad Rizqi Setiawan, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/dai)