.webp)
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatera Selatan memastikan semua hewan kurban yang ada di wilayahnya dalam kondisi sehat dan layak. Jalur lintas akan diawasi agar tak ada hewan untuk kurban yang sakit dan menularkan penyakit.
"Awal Juni kita akan mulai mendata dan lakukan pengecekan terhadap kesehatan hewan kurban di kandang-kandang," ujar Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan Effendi, Senin (20/5/2024).
Menurutnya, kesehatan hewan sapi dan kambing/domba saat ini dalam kondisi baik. Tidak ada laporan hewan sakit ataupun mati mendadak. Hal itu karena monitoring tak hanya dilakukan jelang Lebaran saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak hanya saat akan menghadapi Lebaran saja kita monitoring, kita tetap melaksanakan itu untuk memenuhi syarat pelaksanaan Idul Adha dengan mengecek kesehatan hewan kurban tersebut," ungkapnya.
Ruzuan menyebut stok hewan kurban di Sumsel jumlahnya cukup banyak. Di Sumsel ada lebih dari 29 ribu ekor sapi, sedangkan kambing/domba mencapai 45 ribuan ekor. Angka itu diprediksi mencukupi untuk pelaksanaan kurban pada tahun ini.
"Stok kita banyak, sapi ada 29 ribuan sedangkan kambing atau domba sekitar 45 ribuan. Untuk Palembang saja kita siapkan 5 ribuan ekor lebih," jelasnya.
Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak membeli hewan kurban yang buka di pinggir jalan. Sebab, hewan-hewan tersebut disebutnya tak dilengkapi SKKH (surat keterangan kesehatan hewan).
"Mereka tidak punya SKKH, kita tidak bisa melarang hanya bisa mengimbau saja bahwa hewan yang dijual di pinggir jalan tidak dilengkapi surat-surat. Tidak ada jaminan kesehatannya, legalitasnya juga kita tidak tahu," katanya.
Ia menyebut, untuk penyakit ngorok pada sapi yang sempat heboh beberapa waktu lalu di Sumsel saat ini sudah dalam kondisi aman.
"Alhamdulillah tidak ada lagi laporan sapi yang sakit atau mati mendadak," tukasnya.
(dai/dai)
