Al Haris Diprediksi Lawan Kotak Kosong di Pilgub Jambi, Ini Kata Pengamat

Pilgub Jambi 2024

Al Haris Diprediksi Lawan Kotak Kosong di Pilgub Jambi, Ini Kata Pengamat

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Senin, 20 Mei 2024 14:40 WIB
Gubernur Jambi Al Haris berbicara soal perjalanannya membangun provinsi tersebut. Sejak dilantik, Al Haris melakukan segala upaya agar Jambi bisa lebih baik.
Gubernur Jambi Al Haris. (Foto: Ferdi Almunanda)
Jambi -

Calon incumbent Al Haris dan wakilnya Abdullah Sani telah menyatakan kembali maju di Pilgub Jambi 2024. Keduanya maju kembali karena ingin melanjutkan pembangunan Jambi yang masih belum selesai.

Al Haris-Sani jadi pasangan incumbent yang kemungkinan besar diusung banyak partai, bahkan mereka kemungkinan berpotensi melawan kotak kosong di Pilgub nanti. Lalu seberapa besar potensi Al Haris-Sani di Pilgub meski lawan kotak kosong?

Pengamat politik Jambi, Wawan Novianto mengatakan pada Pilgub Jambi 2024 gerakan lanjutkan jilid II menjadi pertanda masyarakat Jambi ingin pasangan incumbent itu menyelesaikan pekerjaan rumah (PR)-nya buat 5 tahun ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi pasangan incumbent ini pasangan yang sangat pas di Pilgub Jambi nanti, mereka menjadi pasangan ideal yang berpeluang sangat tinggi untuk menang di pilgub ini. Apalagi gerakan lanjutkan jilid II yang digaungkan masyarakat jadi pertanda mereka masih diminta selesaikan PR-PR yang belum diselesaikan," katanya kepada detikSumbagsel, Senin (20/5/2024).

Kata Wawan kemungkinan besar seluruh partai akan mengusung Al Haris begitu besar. Selain karena banyak parpol yang mendukung program keberlanjutan, langkah Al Haris kembali berduet dengan Abdullah Sani juga jadi kekuatan yang sulit dilawan di Pilgub Jambi.

ADVERTISEMENT

"Ya keduanya ini adalah pasangan incumbent, Al Haris gubernur dan Abdullah Sani wakilnya. Kalau mereka pisah ranjang kemungkinan pula pecah suaranya, dan itu bisa saja membuat kandidat lain ambil kesempatan. Tetapi mereka bersama lagi buat lawan lain pikir-pikir dan parpol kemudian ramai-ramai pilih ikut mengusung," ujar Akademisi IAIN Jambi ini.

Menurutnya, peluang Al Haris diusung seluruh partai lantaran banyak pesaing kuatnya yang juga ketua partai tidak memilih maju Pilgub Jambi mendatang.

"Seperti Pak Syarif Fasha dari NasDem dan pak Cek Endra dari Golkar itu lebih milih menuju Senayan karena mereka terpilih di Pileg DPR RI. Lalu Pak Fadhil dari PPP milih maju Pilbup Batang Hari, sementara Pak Mashuri dari Demokrat yang belum nyatakan sikap tetapi kemungkinan juga dia tak maju," ujarnya.

Meski Bupati Tanjabtim Romi Hariyanto satu-satunya yang menyatakan berani maju di Pilgub Jambi, sambungnya, tetapi elektabilitasnya yang rendah dan tidak memiliki program keberlanjutan membuat partai sulit akan mengusungnya.

"Jadi walaupun dia (Romi) itu mau maju sepertinya sulit buat dia dapat partai, ya itu karena elektabilitas juga dan mungkin juga selama jabat Bupati Tanjabtim tak ada yang ditonjolkan di daerahnya sehingga sulit untuk mempromosikannya," ungkapnya.

Jika nanti muncul gerakan lawan kotak kosong, kata Wawan, peluang menang bagi Al Haris-Sani masih sangat ada. Jadi, sambungnya, bukan melihat lawan kotak kosong atau ada lawan. Ini kita melihatnya banyak masyarakat masih butuh keberlanjutan jadi tujuannya.

Menurut Wawan, masih banyak PR besar Al Haris dan Abdullah Sani saat ini. Apalagi jabatan yang tak genap 5 tahun juga jadi alasan bagi masyarakat memberikan kesempatan Al Haris-Sani lanjut lagi.

"Pasangan ini kan semua sudah tahu kalau jabatannya tak genap 5 tahun, maka dari itu adanya gerakan keberlanjutan tentu melihat pembangunan, infrastruktur dan yang masih setengah jalan harus diselesaikan. Apalagi program Dumisake yang menjadi program andalan sudah banyak dirasakan masyarakat, itu saya rasa jadi pertimbangan buat mereka harus lanjutkan lagi," katanya.

Kata dia, kejenuhan masyarakat yang sejak dulu tiap pemilihan selalu berubah-ubah pemimpin membuat Jambi tak pernah maju. Jika berubah pemimpinnya, sambung Wawan, pasti berubah pula cara kepemimpinannya.

"Kalau yang penggantinya lebih baik mungkin pastinya lebih maju, tetapi kalau tidak makin rusak kan. Itulah jadi ketakutan masyarakat jika berubah lagi orangnya, maka apa yang sudah dibuat dirubah lagi caranya, makanya peluang besar pasangan incumbent ini sangat kuat sekali menuju dua periodenya," ujarnya.




(csb/csb)


Hide Ads