Holda dan Meli Mustika (Home) deklarasikan diri maju di pemilihan kepala daerah Sumatera Selatan. Duet Srikandi ini akan bersaing dengan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati) dan Herman Deru-Cik Ujang (HDCU).
Keduanya telah mendapat dukungan dari Wakil Ketua Dewan Pertimbangan sekaligus Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Sarjan Taher.
"Kita punya visi misi yang sama dalam tagline ekonomi hijau. Kesamaan ini membuat Home ingin mengubah Sumsel agar ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. APBD Sumsel sudah tak memadai, perlu kreasi baru yang secara simultan dan berkelanjutan dapat menyejahterakan masyarakat namun lingkungan tetap terjaga baik," ujar Holda usai deklarasi, Minggu (19/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bakal calon gubernur dan wakil gubernur itu optimis bakal didukung Partai Demokrat dan PDIP. Total gabungan kedua partai itu sebanyak 17 kursi (Demokrat 8 kursi dan PDIP 9 kursi), melebihi syarat 20% (15 kursi) untuk mencalonkan diri di Pilkada Sumsel.
"Kita optimis Demokrat dan PDIP akan mendukung," ungkap Anggota DPRD Sumsel 3 periode ini.
Holda yang merupakan Bendahara DPD Demokrat Sumsel masih akan berupaya mendapat dukungan partai. Meskipun Ketua DPD Demokrat Cik Ujang menyebut sudah direstui DPP Demokrat untuk maju di Pilkada Sumsel sebagai Bacawagub Sumsel mendampingi Herman Deru.
"Keputusan siapa yang akan diusung Demokrat belum final, apakah saya, Pak Cik Ujang atau Pak Harnojoyo. Saya masih berjuang untuk dapat dukungan Demokrat, Ibu Meli juga berjuang di PDIP. Saat ini semuanya masih cair sebelum rekomendasi keluar dalam bentuk B1 KWK sebagai syarat mendaftar di KPU," ungkapnya.
Sebelum SK keluar, Holda akan berupaya menaikkan elektabilitas dan popularitas. Setidaknya, Holda menyebut punya basis dukungan di Lahat, Pagar Alam, Empat lawang, Muara Enim, Musi Rawas, Musi Rawas Utara dan wilayah lain.
"Kita akan meyakinkan DPP bisa merebut tiket dari Demokrat dan PDIP," jelasnya.
Disebutnya, rekomendasi partai akan keluar sekitar Juli-Agustus. Sehingga masih ada cukup waktu berjuang membuktikan ke DPP Demokrat jika duet srikandi bisa bersaing dalam kontestasi Pilkada yang digelar November 2024. Terlebih dirinya yang sejak 2002 masuk Demokrat ikut membesarkan partai berlambang mercy di Sumsel.
"Saya tetap akan tegak lurus dengan keputusan DPP Demokrat yang sudah membesarkan saya," katanya.
Ia menyebut, memilih Meli sebagai wakil karena punya chemistry yang baik. Keduanya sama-sama duduk di Komisi IV DPRD Sumsel. Ia melihat Meli sebagai sosok yang gigih, ulet, berasal dari keluarga politikus dan berpengalaman sejak 2009 serta punya kesamaan fokus di bidang ekonomi.
"Chemistry kita terjalin ketika duduk di Komisi IV, saya juga banyak belajar dari beliau. Kami sebagai perempuan merasa terpanggil untuk bisa memajukan Sumsel jadi lebih baik. Saat ini kami merupakan bakal calon pertama perempuam untuk Pilkada Sumsel," ungkapnya.
Bacawagub Sumsel, Meli Mustika mengatakan, maju di Pilkada Sumsel karena ingin berbuat untuk Sumsel. Ia juga optimis keputusannya maju bisa mendapat tiket dari PDIP. Terlebih Ketum PDIP, Megawati Soekarno Putri sangat mendorong kader perempuan bisa bersaing dalam kontestasi politik.
"Saya yakin kader perempuan dari PDIP sangat diutamakan. Itu keyakinan saya, sebab Ketum (Megawati) sangat konsen menjadikan perempuan lebih hebat, maju dan tangguh," ujarnya.
Ia menilai, Holda merupakan sosok perempuan yang layak bersaing menjadi pemimpin di Sumsel karena konsen dan perhatian terhadap kemajuan Bumi Sriwijaya.
"Sumsel termasuk dalam 10 provinsi termiskin di Indonesia, jika terpilih kita ingin menjadikan Sumsel sebagai 10 provinsi terkaya di Indonesia. Cita-cita itu bisa dicapai melalui program ekonomi hijau yang menjadi visi misi kami," jelasnya.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Sarjan Taher menyebut jika mendukung keduanya maju di Pilkada Sumsel. Ia menilai, sosok perempuan itu bisa memajukan Sumsel.
"Saya terpanggil untuk ikut melakukan perubahan di Sumsel menjadi lebih baik dengan mendukung Home. Kita yakin Home bisa jadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Sumsel, ini bahkan yang pertama di Indonesia ada perempuan yang berani maju menjadi gubernur dan wakil gubernur. Makanya saya ikut cawe-cawe," pungkasnya.
(dai/dai)