Massa demonstran Israel menginjak-injak mi instan merek asal Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi saat massa demonstran Israel memblokade truk-truk bantuan untuk Jalur Gaza, Palestina.
Dikutip detikNews dari BBC pada Rabu (15/4/2024), ada video yang merekam peristiwa itu, yakni dari pengacara kemanusiaan asal Israel, Sapir Sluzker Amran. Peristiwa itu terjadi pada Senin (14/5) waktu setempat.
Tampak massa Israel menginjak-injak kardus mi instan berwarna biru bercorak kuning. Tak hanya menginjak, mereka juga membanting dan melempar mi instan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kardus-kardus mi instan itu berhamburan di pos pemeriksaan Tarqumiya, di barat Hebron, selatan Tepi Barat. Kardus-kardus mi instan itu jatuh dari truk yang berhenti di situ.
Massa yang merusak mi instan itu terlihat mengenakan kaus biasa, bukan seragam. Di antara mereka, ada yang membawa bendera Israel.
Kebanyakan massa adalah pria, dan terlihat ada yang masih berusia muda. Sebagian pria mengenakan kipah, semacam kopiah Yahudi.
BBC melaporkan ada tujuh truk bantuan yang dirusak demonstran Israel. Bahan makanan untuk Gaza telah mereka rusak dan berkarung-karung gandum mereka rusak. Mereka melemparkan bantuan ke jalanan setempat.
![]() |
Dari Yordania, truk-truk bantuan itu hendak menuju Jalur Gaza. Sebagaimana diketahui, wilayah Palestina terdiri atas Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Keduanya tidak terhubung daratan karena ada wilayah Israel yang memisahkan. Truk dari Tepi Barat harus lewat pos pemeriksaan dulu untuk sampai ke Jalur Gaza.
Gedung Putih mengutuk serangan itu. Juga menggambarkan 'penjarahan' konvoi bantuan sebagai 'kebiadaban total'.
Kelompok yang berada di balik protes tersebut mengatakan mereka berdemonstrasi menentang berlanjutnya penahanan sandera Israel di Gaza. Menurut laporan di media Israel, kelompok aktivis Tzav 9 bertanggung jawab mengorganisasi protes tersebut. Tzav 9 adalah kelompok sayap kanan di Israel.
Seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada kantor berita AFP, bahwa ia berada di pos pemeriksaan pada hari Senin karena mendengar truk bantuan sedang dalam perjalanan ke tangan Hamas, yang mencoba membunuh tentara lain dan warga Israel lainnya.
Hana Giat, 33, mengatakan "tidak ada makanan yang boleh masuk ke Gaza" sampai sandera Israel dikembalikan "dalam keadaan sehat dan hidup".
Empat pemrotes itu ditangkap aparat setempat. Empat orang itu termasuk satu orang anak di bawah umur.
(sun/mud)