Dinamika Politik dan Peluang Mahar Berganti Matahati di Pilkada Sumsel

Sumatera Selatan

Dinamika Politik dan Peluang Mahar Berganti Matahati di Pilkada Sumsel

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Minggu, 12 Mei 2024 14:30 WIB
Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati. Foto: Candra Setia Budi/detikSumbagsel
Foto: Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati. Foto: Candra Setia Budi/detikSumbagsel
Palembang -

Jelang Pilkada Sumatera Selatan (Sumsel), mulai ramai soal bakal calon gubernur dan wakil gubernur Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati). Begini tanggapan Anita.

Jika Harnojoyo tak mendapat dukungan Parpol, khususnya Demokrat, ada kemungkinan Matahati akan melawan Herman Deru-Cik Ujang (HD-CU) dalam Pilkada 27 November 2024 tersebut. Itu usai Cik Ujang menyatakan diri akan mendampingi mantan Gubernur Sumsel tersebut, karena sebagai Ketua DPD Demokrat Sumsel ia sudah mendapat restu Demokrat.

Anita yang dikonfirmasi soal Pilkada Sumsel belum mau mengungkap secara pasti. Ia masih mengamati dinamika politik yang terjadi di Sumsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ditunggu saja ya," ujar Anita yang juga Ketua DPRD Sumsel saat dikonfirmasi, Minggu (12/5/2024).

Jawaban yang diungkapkan Anita selaras dengan yang disampaikan Mawardi. Mawardi sebelumnya mengungkapkan, saat ini dirinya masih memberi kesempatan kepada Harnojoyo untuk bisa mendapat dukungan dari Demokrat.

ADVERTISEMENT

Tim Mawardi menilai pernyataan Ketua DPD Demokrat Sumsel Cik Ujang yang telah mendapat dukungan Demokrat, sebagai klaim sepihak. Harnojoyo juga dipersilakan mencari dukungan ke Parpol lain jika tak dapat dukungan Demokrat.

"Sebenarnya tidak bubar. Kita lihat saja nanti dan kita serahkan kepada Harnojoyo. Beliau boleh membawa partai lain, itu kalau bisa. Namun, jika tidak bisa ya mau tidak mau, kita cari yang lain," ujar Mawardi.

Pasangan Mahar (Mawardi Yahya-Harnojoyo) sulit terealisasi. Sebab, Harnojoyo tidak mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil gubernur di DPW PAN Sumsel.

Padahal, Mawardi banyak berharap dari PAN karena partai ini merupakan koalisi di Pilkada 2018, saat berpasangan dengan Herman Deru.

Soal bakal pisahnya Mawardi-Harnojoyo juga terungkap dari jawaban panglima pemenangan pasangan tersebut, Syahrial Oesman. Saat ditanya soal isu Mahar bubar, Gubernur Sumsel periode 2003-2008 itu tidak lagi memberikan jawaban tegas.

"Bisa iya bisa tidak (Mahar berpisah). Kita tunggu info selanjutnya," ujar Syahrial.

Syahrial masih melihat dinamika politik dan proses yang ada saat ini. Mawardi sendiri disebut telah mendapat jatah dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju di Pilgub Sumsel.




(sun/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads