Peluang Matahati di Pilgub Sumsel Diyakini Mampu Gaet Suara Pemilih Perempuan

Pilgub Sumsel 2024

Peluang Matahati di Pilgub Sumsel Diyakini Mampu Gaet Suara Pemilih Perempuan

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Jumat, 10 Mei 2024 16:30 WIB
Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya
Foto: Mawardi Yahya bersebelahan dengan Anita Noeringhati (Candra Budi)
Palembang -

Isu berpisahnya pasangan Mawardi Yahya-Harnojoyo (Mahar) semakin santer terdengar. Disebut-sebut Mawardi menjatuhkan pilihan ke Anita Noeringhati sebagai wakil, bukan lagi Harnojoyo.

Singkatan untuk pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur itu pun kini berganti menjadi Matahati. Pengamat politik Sumatera Selatan, M Haekal Al Haffafah menilai, bersatunya Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati) akan punya nilai lebih dalam kontestasi politik nantinya.

Dukungan dengan basis gender disebut Haekal akan bisa didapatkan. Sehingga memilih Anita sebagai wakil akan ada nilai plus bagi Mawardi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara kualitatif, peluang (meraih suara) itu sangat mungkin sebab proporsi pemilih perempuan dan laki-laki relatif seimbang. Artinya ketokohan perempuan dalam menarik dukungan dengan basis gender akan sangat diperlukan," ujar Haekal, Jumat (10/5/2024).

Menurutnya, kehadiran sosok perempuan sebagai kepala daerah dalam mengambil kebijakan akan menjadi perhatian. Karenanya, suara perempuan bisa saja tertuju ke Anita asalkan bisa mengambil isu krusial yang dapat memikat pemilih.

ADVERTISEMENT

"Sebagai bagian identitas kebudayaan dengan membangun strategi kampanye mungkin iya, atau menghidupkan kembali historical memory bahwa tokoh perempuan di panggung publik juga punya banyak legacy itu akan cukup menarik perhatian. Dan sebagai strategi kampanye, tentu berbicara soal seberapa kuat mengkapitalisasi isu," ungkapnya.

Namun, seberapa kuat suara Anita di Sumsel, Haikal masih belum bisa menyimpulkan. Sebab, antara Pileg dengan Pilkada ada perbedaan besar.

"Sampai sekarang belum ada rilis survei tentang simulasi pasangan calon. Sehingga apapun prediksinya, akurasinya akan dipertanyakan karena faktor kaidah ilmiah untuk mengukur angka-angka kuantitatif itu juga sedang ditunggu publik," kata Haekal.

Dijelaskan Haekal, tandem keduanya jika berpasangan dan kemudian menang akan memungkinkan etos dan suasana baru dalam kerja-kerja pemerintah ke depan.

"Apalagi kalau mengingat belum pernah ada Wakil Gubernur Sumsel dari kalangan perempuan," pungkasnya.




(dai/dai)


Hide Ads