Jemaah haji asal Sumatera Selatan (Sumsel) diimbau untuk saling menjaga dan membantu selama berada di Tanah Suci. Hal itu mengingat jumlah jemaah yang jauh lebih banyak dibanding jumlah pendamping pada setiap kloternya.
Ketua Kloter pertama embarkasi Sumsel, Sidik Nurdiansyah mengatakan seluruh jemaah haji diharapkan saling tenggang rasa dan bantu-membantu saat beribadah di Tanah Suci.
Dia menyebut, jumlah pendamping hanya berjumlah 5 orang, sedangkan jemaah haji yang berangkat pada kloter pertama berjumlah 445 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari awal kita sudah mendata para jemaah yang mana background pendidikannya kesehatan, artinya kami mohon bantuan, yang usia muda dan sehat agar bisa dilibatkan agar bisa saling membantu satu sama lain," kata Sidik Nurdiansyah, Sabtu (11/5/2024).
Ia mengatakan hal itu merupakan strategi yang digunakan agar ibadah haji dapat berjalan dengan lancar. Apalagi sebagian besar jemaah sudah memiliki umur yang cukup lansia. Harapannya yang memiliki usia muda bisa membantu jemaah yang sudah berumur lansia.
"Respon dari para jemaah Alhamdulillah mereka siap sampai saat ini, serta tadi kami lihat sudah terlihat bentuk solidaritas dan inisiatif dari para jemaah untuk membantu satu sama lain, seperti membantu membawakan koper dan mendorong kursi roda jemaah lain," ujarnya.
Adapun pada kloter pertama ini, kata dia, akan berangkat ke Tanah Suci pada Minggu (12/5/2024) pukul 07.40 WIB melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Dia menyebut di kloter pertama ini, jemaah tertua berumur 86 tahun sedangkan paling muda berusia 18 tahun.
"Jemaah pada kloter pertama ini jemaah berasal dari kabupaten Musi Banyuasin, KBIHU Siti Khodijah, KBIHU Hidayahtullah," katanya.
Pada kloter pertama ini, kata dia, ada 5 orang pendamping yang akan mengarahkan para jemaah haji termasuk tenaga medis.
"Alhamdulillah persiapan sudah aman, dan untuk para jemaah dipastikan sudah siap untuk berangkat ke Tanah Suci untuk melakukan ibadah haji," tutupnya.
(dai/dai)