Pasangan Mawardi Yahya-Harnojoyo (Mahar) dikabarkan akan berpisah sebelum ditetapkan sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumatera Selatan oleh KPU. Mawardi juga santer disebut sudah mencari pasangan lain untuk dipinang sebagai wakilnya di Pilkada Sumsel.
Pasangan yang deklarasi 10 Maret 2024 di Palembang Golf Club (PGC) itu gagal berduet karena Harnojoyo tak mendapat tiket dari Partai Demokrat. Selain itu terlihat saat pengembalian formulir di DPW PAN Sumsel, tidak ada daftar nama Harnojoyo.
Indikasi keduanya bakal pisah juga terlihat dari jawaban yang disampaikan Panglima Perang Mahar, Syahrial Oesman. Pertanyaan yang diajukan kepada mantan Gubernur Sumsel 2003-2008 ini dijawab dengan ragu-ragu dan tak lagi meyakinkan seperti jawaban beberapa hari lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa iya bisa tidak (Mahar berpisah). Kita tunggu info selanjutnya," ujar Syahrial saat dikonfirmasi, Rabu (8/5/2024).
Menurutnya, dinamika politik di Sumsel saat ini masih dinamis. Sehingga, duet keduanya bisa saja berubah sewaktu-waktu.
"Kita masih menunggu dinamika politik yang ada," ungkapnya.
Sebagai pengganti Harnojoyo, Syahrial masih belum mau menyebut secara resmi. Namun, dia sudah punya nama bacawagub Sumsel yang dipastikan bakal mendampingi Mawardi di Pilkada Sumsel pada 27 November 2024 nanti. Santer nama pengganti Harnojoyo adalah Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati.
Ketua Harian DPD Golkar Sumsel ini sudah banyak disebut bakal mendampingi mantan Wagub Sumsel tersebut. Saat ditanya pendamping Mawardi apakah Anita, Syahrial masih belum mau menjawab tegas.
"Bisa iya, juga bisa tidak. Tapi sudah ada. Saat ini masih proses. Kapan deklarasi ? Masih belum ada jadwal," ungkapnya.
Jika Mawardi berganti pendamping, nantinya tak ada lagi nama Mahar. Jika Anita yang menjadi pengganti, maka singkatan pasangan ini berkemungkinan menjadi Matahati (Mawardi-Anita Noeringhati).
Sebelumnya, Bacagub-Bacawagub Herman Deru-Cik Ujang (HD-CU) sudah mendapatkan tiket untuk diusung Partai Demokrat. Tinggal lagi, Cik Ujang mendaftar di sejumlah parpol yang masih buka penjaringan.
Saat ini, parpol yang masih buka penjaringan adalah PDIP, PKB, Hanura dan Demokrat. Khusus Demokrat, partai berlambang mercy ini sudah menutup pintu dan putuskan mengusung Herman Deru-Cik Ujang. Beberapa partai lain seperti Gerindra dan Golkar akan mengusung kadernya sendiri melalui penugasan. Satu partai yang sudah tutup pendaftaran adalah PAN, tinggal menunggu keputusan pusat siapa yang bakal diusung di Pilkada Sumsel.
(dai/dai)