Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang menggelar The 14th Asian Tourism Forum (ATF) 2024. Dalam kegiatan itu, ada 128 penulis jurnal ilmiah yang berasal dari berbagai negara.
Direktur Poltekpar Palembang, Iwan Riady mengatakan 128 penulis jurnal ilmiah itu tergabung dalam 56 makalah. Mereka merupakan penulis yang diterima pada jurnal internasional The Hong Kong Polytechnic University berasal dari 11 negara, yakni India, Malaysia, Hong Kong China, Rusia, Uzbekistan, Afrika Selatan, USA, Sri Lanka, Kazakhstan, Australia, United Kingdom, dan Indonesia.
"Kegiatan ini berlangsung selama 6-8 Mei. Salah satu aspek penting dalam perkembangan pariwisata suatu daerah itu mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Ini salah satu caranya," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iwan menyebut, potensi wisata di Sumsel cukup beragam sehingga ketersediaan SDM yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk Sumsel.
"Berkembangnya pariwisata salah satunya melalui SDM. Jadi salah satu peran kita disini mencetak SDM yang berkualitas di bidang pariwisata termasuk semua jenis yang tersedia," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyebut tren dunia pariwisata terus mengalami perubahan setelah pandemi Covid-19. Wisatawan kini cenderung memilih melakukan perjalanan yang berkesan, penuh makna dan berkualitas.
Menurutnya, hal yang dapat dilakukan untuk menarik minat dan memenuhi kebutuhan wisatawan dengan mendorong peran dunia pendidikan serta industri untuk berkolaborasi.
"Akademisi menyumbangkan ide melalui penelitian yang akan dijadikan bahan referensi bagi pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif melaksanakan bentuk revitalisasi industri pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi. Saya berharap The 14th ATF 2024 menjadi bagian kecil untuk mengembangkan peran akademisi dan penelitian demi memberikan kontribusi besar terhadap revitalisasi pariwisata dunia," ujarnya.
Sandiaga menyebut, The 14th ATF 2024 merupakan forum yang cocok untuk memberikan ceramah dan peneliti, baik di lingkup Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif maupun institusi pendidikan lain di seluruh dunia. Kegiatan ini dinilai menjadi ruang untuk berkolaborasi dan menciptakan metode atau program yang dapat menghidupkan kembali sektor pariwisata.
Diakui Sandiaga, Indonesia meyakini hal tersebut sejalan dengan tujuan The 14th ATF 2024 yang memandang destinasi pariwisata berkualitas dan berkontribusi terhadap kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat Asia.
"Keikutsertaan Indonesia pada The 14th ATF 2024 merupakan upaya memperkuat kolaborasi dengan negara-negara di Asia dan negara mitra, untuk mendorong pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja baru dan berkualitas di sektor pariwisata," pungkasnya.
(dai/dai)