Pengadaan gorden untuk rumah dinas DPRD Sumsel sebesar Rp 4,8 miliar dianggap sebagai pemborosan. Bahkan, angkanya tidak rasional mengingat wakil rakyat yang dapat jatah rumah dinas hanya 4 pimpinan yakni 1 ketua dan 3 wakil ketua.
"Pengadaan gorden senilai Rp 4,8 miliar itu nilainya fantastis. Kalau bicara pemborosan iya. Pertanyaannya, pertama spesifikasi dengan bahan yang seperti apa dengan nilai yang sedemikian tinggi itu? kedua apa urgensinya sehingga harus dimasukkan ke dalam mata anggaran?," ujar Pengamat Politik Sumsel dari Universitas Sriwijaya, M Haekal Al Haffafah, Minggu (5/5/2024).
Penggunaan gorden untuk rumah dinas itu, katanya, juga tidak akan dinikmati para pimpinan. Pasalnya, jabatan DPRD Sumsel periode 2019-2024 akan berakhir tak lama lagi atau habis September nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai ada kesan menghabiskan anggaran jelang akhir jabatan DPRD Sumsel. Yang perlu kita pertanyakan, kenapa Ketua DPRD Sumsel tidak tahu soal itu, artinya kemungkinan tidak ada pembahasan di tingkat anggota sampai pimpinan mengenai pengadaan gorden tersebut," ungkapnya.
Spekulasi yang muncul atas anggaran yang tidak realistis seperti bancakan para wakil rakyat di akhir jabatan, pemborosan dan lain-lain tak bisa dihindari. Publik pun tak bisa disalahkan atas kritik yang disampaikan.
"Spekulasi yang muncul sah-sah saja, hanya kemudian butuh waktu untuk mengkroscek ulangnya. Kalu kita mau lihat, lumayan banyak caleg-caleg incumbent yang bertumbangan saat pileg kemarin, sehingga tak bisa juga kita menyalahkan publik, dengan mempersepsikan upaya menghabiskan paket-paket anggaran di akhir masa jabatan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sekretariat DPRD Sumatera Selatan melakukan pengadaan gorden melalui APBD untuk rumah dinas DPRD Sumsel. Nilainya cukup fantastis, mencapai Rp 4,8 miliar atau 13% dari total anggaran dewan yang mencapai Rp 38,7 miliar.
Dilihat dari data Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SIRUP LKPP), alokasi anggaran itu terbesar ke-4 dari 22 paket kegiatan yang dilakukan tahun ini oleh Sekretariat DPRD Sumsel.
Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhati yang dikonfirmasi terkait anggaran gorden rumah dinas DPRD Sumsel tidak mengetahui secara pasti alokasi anggaran gorden tersebut.
"Kalau untuk itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) yang lebih tahu. Saya tidak tahu gorden yang mana," ujarnya.
Menurutnya, anggaran itu ada di Sekretariat Dewan sehingga dirinya tidak mengetahui detail alokasi paket tersebut. Bahkan, dia menyebut bahwa anggaran tersebut tidak ada.
"2024 sepertinya tidak ada penggantian gorden. Tanya saja ke Sekwan ya. Itu bukan tupoksi Ketua DPRD (Sumsel)," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, rumah dinas yang dikelola Setwan DPRD Sumsel hanya ada 4. Keempatnya diperuntukkan untuk pimpinan yang terdiri dari ketua dan 3 wakil ketua dewan.
"Iya (ada 4 untuk pimpinan)," ungkapnya.
(csb/csb)