Suhu Sumsel Panas Meski Kerap Turun Hujan, Ini Penjelasan BMKG

Sumatera Selatan

Suhu Sumsel Panas Meski Kerap Turun Hujan, Ini Penjelasan BMKG

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Sabtu, 04 Mei 2024 08:00 WIB
Ilustrasi gelombang panas
Foto: Dok. Detikcom
Palembang -

Beberapa hari terakhir cuaca di Sumatera Selatan (Sumsel) terasa panas meski turun hujan. Terkait hal tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel menjelaskan fenomena yang terjadi.

Kepala Stasiun Klimatologi SMB II Palembang Siswanto mengatakan saat ini walaupun masih terdapat potensi hujan, tapi tutupan awan pada siang hari mulai berkurang.

"Hal tersebut menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan Bumi meningkat dan mengakibatkan peningkatan suhu udara maksimum pada siang hari," ujarnya, Jumat (3/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, suhu udara maksimum yang teramati di BMKG SMB II Palembang pada tanggal 25-27 April tercatat mencapai 34-35 derajat Celcius yang memang terasa cukup panas. Namun, masih dalam kondisi normal dan belum termasuk gelombang panas seperti yang terjadi di beberapa negara Asia.

"Kondisi cuaca panas yang seperti ini bukan merupakan definisi dari gelombang panas yang terjadi di India, Thailand, atau Filipina," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Siswanto menjelaskan, sebagian besar wilayah Sumatera Selatan diprakirakan akan memasuki musim kemarau 2024 pada dasarian II Juni 2024. Adapun sebagian daerah OKI diprakirakan akan mulai lebih awal pada dasarian III Mei 2024.

Sementara itu, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang Veronica Sinta Andayani mengatakan masyarakat diminta waspada cuaca ekstrem pada 1-4 Mei 2024.

"Potensi cuaca ekstrem diprakirakan terjadi peningkatan pada 1-4 Mei nanti. Cuaca ini dipengaruhi oleh aktivitas gelombang ekuatorial seperti Kelvin dan Rossby serta MJO di wilayah Indonesia," ujarnya.

Menurutnya, pada periode cuaca ekstrem tersebut potensi hujan turun dengan intensitas bervariasi. Namun, hujan akan disertai angin kencang dan kilat atau petir masih terjadi.

"Waspadai cuaca ekstrem atau akumulasi hujan yang terjadi cukup lama dan terus menerus yang dapat menimbulkan banjir, luapan sungai serta longsor," katanya.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads