Emak-emak di Bandar Lampung Geruduk Perumahan Elit Diduga Pemicu Banjir

Lampung

Emak-emak di Bandar Lampung Geruduk Perumahan Elit Diduga Pemicu Banjir

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Kamis, 02 Mei 2024 23:00 WIB
Ratusan emak-emak dari dua Kecamatan di wilayah Teluk Betung, Bandar Lampung berunjuk rasa
Foto: Ratusan emak-emak dari dua Kecamatan di wilayah Teluk Betung, Bandar Lampung berunjuk rasa (Tommy Saputra)
Bandar Lampung -

Ratusan emak-emak dari dua Kecamatan berunjuk rasa di salah satu perumahan elit di wilayah Teluk Betung, Bandar Lampung. Mereka menuntut pihak manajemen bertanggung jawab atas banjir yang melanda wilayahnya.

Menurut mereka, penyebab banjir yang seringkali melanda rumah-rumah warga dikarenakan tanggul sungai yang berada di perumahan elite itu jebol. Peristiwa itu terjadi pada 12 April 2024 lalu yang mengakibatkan 700 rumah yang terdampak banjir tersebut.

Salah satu warga, Apriyan mengatakan dalam aksi ini ada sejumlah tuntutan yang ingin disampaikan warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami meminta pengembang untuk melakukan perbaikan drainase, dengan melakukan pemasangan saluran pipa besi yang dimulai dari penampung air di salah satu perumahan elit, sampai dengan aliran Way Kunpan agar tidak terjadi lagi banjir di permukiman kami," katanya, Kamis (2/5/2024).

"Kami juga meminta pihak perumahan ini bertanggung jawab atas banjir yang terjadi memberikan kompensasi sesuai dengan arahan Wali Kota Bandar Lampung," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Apriyan mengungkapkan dampak peristiwa banjir itu banyak warga yang mengalami kerugian dengan rusaknya perabotan rumah.

"Kalau rugi jelas banyak, banyak perabotan kami ini yang rusak akibat banjir yang disebabkan oleh tanggul jebol di perumahan ini," imbuhnya.

Sementara, Kepala Divisi Perumahan Citra Garden, Eka Yati menjelaskan pihaknya akan memberikan kompensasi untuk warga yang terdampak.

"Saya menyampaikan sesuai dengan apa yang diinstruksikan itu kemampuan kami, kami akan berkoordinasi lebih jauh. Sementara ini, kita akan memberikan tali asih dengan memberikan 200 paket sembako serta uang sebesar Rp 30 juta," ujarnya.

Eka mengaku bahwa dampak banjir tak hanya dirasakan oleh masyarakat melainkan juga dirasakan oleh warga perumahan.

"Kami paham, namun kami juga menjadi korban atas peristiwa banjir itu. Seharusnya kita sama-sama memperbaiki akarnya, karena kalo seperti ini terus seperti ini terus ya akan terjadi lagi," tandasnya.




(dai/dai)


Hide Ads