Alasan 2 Mei Diperingati Sebagai Hari Pendidikan Nasional

Alasan 2 Mei Diperingati Sebagai Hari Pendidikan Nasional

Bagus Nugroho - detikSumbagsel
Rabu, 01 Mei 2024 12:30 WIB
Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tahun bertepatan dengan hari lahir Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia. Yuk, simak serba-serbi Hardiknas 2023!
Foto: Ki Hajar Dewantara (Fuad Hasim/detikcom)
Palembang -

Ada alasan kenapa 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Pemilihan tanggal itu didasarkan dari perjuangan seseorang yang tak lain ialah Ki Hajar Dewantara untuk pendidikan di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara merupakan salah satu tokoh pendiri Indische Partij dan Perguruan Taman Siswa, di mana dua hal ini berpengaruh terhadap perkembangan situasi masyarakat kala itu terutama dalam bidang pendidikan.

Berikut detikSumbagsel paparkan informasi alasan kenapa 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional beserta biografi singkat Ki Hajar Dewantara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan 2 Mei Diperingati Hari Pendidikan Nasional

Dilansir laman resmi Universitas Insan Cita Indonesia, penetapan Hari Pendidikan Nasional sebagai hari nasional tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Tanggal tersebut dipilih karena di hari itu juga merupakan tanggal lahir Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara atas jasa-jasanya selama hidup dalam memperjuangkan pendidikan bagi semua anak di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Bersama rekannya, ia mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang diberi nama Taman Siswa pada 3 Juli 1922, dan setelah Indonesia merdeka ia pun diangkat menjadi Menteri Pendidikan.

Ada tiga semboyan yang melekat erat dengan dunia pendidikan yang diciptakannya, yaitu:

1. Ing ngarso sung tulodo: di depan memberi teladan

2. Ing madyo mangun karso: di tengah memberi bimbingan

3. Tut wuri handayani: di belakang Memberi dorongan.

Biografi Ki Hajar Dewantara

Dikutip buku berjudul Ki Hajar Dewantara: Pemikiran dan Perjuangannya oleh Suhartono dan kawan-kawan. Ki Hajar Dewantara memiliki kepribadian yang sederhana dan sangat dekat dengan rakyat.

Ki Hajar Dewantara mengenyam pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS) atau Sekolah Dasar Belanda selama 7 tahun di Yogyakarta. Sekolah itu merupakan sekolah dasar khusus anak-anak yang berasal dari Eropa.

Setelah itu ia melanjutkan pendidikan di bidang kedokteran dan mendapatkan beasiswa STOVIA, sekolah khusus kedokteran tetapi tidak diselesaikan karena kondisi kesehatan yang buruk.

Lalu Ki Hajar Dewantara memulai karir sebagai wartawan dan salah satu tulisannya yang terkenal berjudul "Als ik een Nederlander was" atau dalam bahasa Indonesia berarti "Seandainya Aku Seorang Belanda."

Artikel itu ditulis sebagai bentuk protes mengenai rencana pemerintah Belanda untuk meminta sumbangan dari Indonesia untuk merayakan kemerdekaan Belanda atas Perancis, artikel ini termuat di surat kabar milik Douwes Dekker bernama De Express di tahun 1913.

Lalu bersama dengan Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker didirikan Indische Partij, merupakan partai pertama di Indonesia dengan tujuan mempersatukan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dan aktif dalam menyebarkan gagasan nasionalisme untuk mengakhiri penjajahan dan menuai kemarahan dari Belanda dan kemudian diasingkan ke Belanda.

Di pengasingan pun tekadnya tidak surut, selama di Belanda ia mendalami bidang pendidikan dan mendapatkan sertifikat Europeesche Akte.

Dan pada tanggal 3 Juli 1922 setelah melewati masa pengasingan, ia bersama rekannya mendirikan Perguruan Taman Siswa yang merupakan wadah dalam memberikan pendidikan dan menanamkan jiwa nasionalisme kepada rakyat pribumi.

Berdasarkan pengalamannya dalam memperjuangkan kemerdekaan, tujuan awal dibentuknya Perguruan Taman Siswa adalah menanamkan jiwa nasionalisme kepada anak-anak.

Perjuangannya dalam bidang pendidikan dan politik ini membuat ia mendapat gelar bapak pendidikan dan hari lahirnya ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara wafat tanggal 26 April 1959.

Itulah informasi mengenai kenapa 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional dan sedikit biografi singkat Ki Hajar Dewantara, semoga bermanfaat ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Bagus Rahmat Nugroho, peserta Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)


Hide Ads