Kasus DBD di Sumsel Tahun Ini Tertinggi Sejak 2021

Sumatera Selatan

Kasus DBD di Sumsel Tahun Ini Tertinggi Sejak 2021

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Selasa, 30 Apr 2024 19:00 WIB
Mosquito sucking blood on a human hand
Ilustrasi Penularan DBD/Foto: thinkstock
Palembang -

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sumatera Selatan cukup mengkhawatirkan. Sepanjang Januari-April 2024, jumlahnya mencapai 3.210 orang.

Angka kematian dalam kasus DBD di Sumsel sepanjang tahun ini juga tertinggi dalam 4 tahun terakhir. Totalnya hingga April mencapai 28 orang.

"Kasus DBD terbanyak terjadi pada Januari lalu yang mencapai 1.487 orang. Februari sampai April turun berturut-turut di angka 997 orang, 615 orang dan 111 orang," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Sumsel, Ira Primadesa, Selasa (30/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data Dinkes Sumsel, kasus DBD terbanyak ada di Palembang yakni mencapai 219 kasus. Kemudian Musi Banyuasin (Muba) 192 kasus, Banyuasin 154 kasus, OKU 146 kasus, Prabumulih 145 kasus, Ogan Komering Ilir (OKI) 119 kasus, dan Ogan Ilir 118 kasus. Daerah lainnya di bawah 100 kasus.

Sementara kasus kematian akibat DBD yang terbanyak ada di OKU yakni 8 orang. Palembang 5 orang, Muba dan OI masing-masing 4 orang dan Banyuasin 3 orang. Kemudian OKU Selatan 2 orang, OKU Timur dan Pagar Alam masing-masing 1 orang.

ADVERTISEMENT

Mereka yang banyak terkena DBD yakni kategori usia anak-anak kisaran 5-14 tahun, yang mencapai 1.420 orang. Lalu usia 15-44 tahun 1.149 orang.

Kasus DBD di Sumsel tahun ini (4 bulan) lebih tinggi dibandingkan kasus pada tahun 2021-2023. Pada 2021, jumlah kasusnya mencapai 1.135 orang. Pada 2022 naik menjadi 2.854 orang dan pada 2023 turun tipis menjadi 2.804 orang.

"Sementara angka kematiannya, pada 2021 hanya 3 orang. Pada 2022 naik drastis menjadi 31 orang dan 2023 turun menjadi 22 orang," ungkapnya.

Dinkes Sumsel telah menyalurkan sejumlah obat-obatan untuk mengantisipasi lonjakan DBD. Seperti Zeta Sipermethrin Arbo sebanyak 100 liter, Insektisida Vektor 104 liter, Abate 225 kg, RDT DBD Combo 100 boks, media kie 450, dan sebagainya.

Ke depan, pihaknya akan melakukan berbagai upaya dan langkah meminimalisir DBD. Inovasi daerah hingga ke tingkat desa akan dilakukan untuk pencegahannya, membudayakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak, meningkatkan dukungan dari semua sektor untuk kegiatan 3M Plus melalui gerakan 1 rumah 1 jumantik.

"Kemudian mengadakan review atau refreshing pengetahuan petugas di fasyankes terkait penegakan diagnosa DBD maupun pengendalian vektor DBD, serta pencatatan dan pelaporan. Integrasi upaya pencegahan dengan lintas sektor dan lintas program dan pengendalian vektor terpadu," tutupnya.




(sun/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads