Menakar Pengaruh Alex Noerdin di Pilgub Sumsel 2024

Pilgub Sumsel 2024

Menakar Pengaruh Alex Noerdin di Pilgub Sumsel 2024

Welly Jasrial - detikSumbagsel
Rabu, 24 Apr 2024 17:31 WIB
Mawardi Yahya-Harnojoyo bertemu Alex Noerdin di lapas.
Momen pertemuan Mahar dan Alex Noerdin di Rutan Pakjo (Foto: Instagram @harno.joyo)
Palembang -

Bakal Calon Gubernur Sumsel Mawardi Yahya dan Bakal Calon Wakil Gubernur Sumsel, Harnojoyo (Mahar) mengunjungi Mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin di Ruran Pakjo Palembang. Kunjungan tersebut memunculkan anggapan Alex Noerdin masih menjadi magnet jelang Pilgub Sumsel 2024.

Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya, M Haekal Al Haffah menuturkan wajar jika ada kandidat yang mengunjungi Alex Noerdin, apalagi menjelang Pilgub Sumsel. Pengaruh Alex di Bumi Sriwijaya masih ada.

Sebagai gubernur Sumsel dua periode, tentu basis elektoral Alex Noerdin masih diperhitungkan. Sebab, pejabat-birokrat yang pernah dibesarkan Alex cukup banyak dan simpatisannya di masyarakat juga masih ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi apakah kemudian masyarakat akan otomatis memilih calon yang didukung Alex, itu belum tentu karena parameter kesukaan dan sisi eloktoral publik juga cukup beragam," ujarnya saat dihubungi detikSumbagsel, Rabu (24/4/2024).

Ditanya apakah Alex bisa disebut sebagai King Maker? Menurut Haekal hal itu tergantung pada sudut pandang yang menyampaikan. Sebab, saat ini Alex tidak lagi menjabat dan tersandung kasus hukum.

ADVERTISEMENT

"Namun yang jelas pengaruh Alex jauh tergerus saat Alex dan Dodi tak lagi menjabat, terutama di internal Golkar Sumsel, perubahan kekuatan politik itu bergeser, orang-orang Alex Noerdin sudah nggak banyak," ucapnya.

Dalam konteks kunjungan Mahar ke Alex itu, lanjut Haekal merupakan upaya untuk mendapatkan faedah eloktoral.

"Syukur jika mesin politik orang lama Alex Noerdin bisa digerakkan. Karena jika bicara incumbent itu ada dua nama Deru dan Mawardi artinya keterbelahan kekuatan politik itu terjadi di dalam incumbent, sementara nama-nama lain (di luar incumbent) cukup potensial menjadi kuda hitam," ungkap dia.




(mud/mud)


Hide Ads